PANGKALAN BUN – Belasan remaja yang terdiri dari putra dan putri kedapatan petugas Satpol-PP saat melakukan aksi melanggar ketertiban umum, dan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Kotawaringin Barat, pada Minggu (25/3) dini hari. Mereka ada yang sedang menggelar pesta minuman keras (miras), serta kedapatan berbuat mesum di tempat umum. Penggerebekan pesta miras tersebut dilakukan di tiga lokasi berbeda. 

Komandan regu 3 Satpol PP Kobar, Sayid Abdul Badawi menuturkan, anggota yang melakukan patroli pada malam hari mendapati 12 remaja pria tengah pesta minuman keras (miras) jenis arak di Taman Semangat 45 (seberang  kantor BRI). Di saat bersamaan pihaknya membagi dua kelompok regu dan kemudian mendapati 3 remaja pria sedang nongkrong di tangga Istana Kuning, dan dua remaja putri yang diduga kuat berbuat asusila. 

”Jadi dua remaja putri masib di bawah umur ini sedang berbuat asusila, namun dua pacarnya kabur setelah kita datang,” bebernya di Kantor Dinas Satpol PP dan Damkar Kobar, kemarin. 

Badawi mengungkapkan, dua remaja putri tersebut berasal dari Desa Terantang, Kecamatan Arut Selatan. Mereka nongkrong hingga larut malam bersama pacarnya, di tempat yang sama juga ada 3 orang remaja pria yang sedang nongkrong ikut diciduk Satpol PP Kobar, lantaran tidak membawa identitas. 

”Tidak bisa menunjukan identitas, jadi mereka semua ditahan di Kantor Satpol PP Kobar, hingga semua orang tua mereka menjemput ke kantor,” ungkapnya. 

Badawi melanjutkan, usai melakukan penertiban di Taman Semangat 45 dan Istana Kuning, anggota Satpol PP Kobar membubarkan remaja yang sedang nongkrong di kawasan perkantoran di jalan Sutan Syahrir. Saat pembubaran tersebut pihaknya mengamankan seorang remaja yang tengah minum arak. 

”Rata-rata usia mereka dari 20 hingga 25 tahun dan semuanya sudah bekerja. Dan untuk remaja putri,  masih berumur 14 dan 15 tahun,  masih pelajar SMP,” ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Kobar Majerum melalui Kasi Operasi dan Pengendalian Gusti Muhammad Roies mengatakan,  pihaknya selalu melakukan kegiatan razia pada saat Sabtu malam, hal itu untuk menekan angka kenakalan di kalangan remaja. 

"Kami pun selalu mendapatkan informasi dari masyarakat mengenai titik-titik yang selalu dijadikan tempat nongkrong remaja, hingga pesta minuman keras. Sehingga begitu kami datang memang benar adanya laporan tersebut," paparnya. 

Gusti menambahkan,  pihaknya  masih kekurangan personel dan armada. Saat ini personel di lapangan hanya 10 orang dengan satu armada, dan idealnya 30 orang untuk personel sehingga bisa dipencar dalam razia. Kendati demikian, pihaknya selalu gencar melakukan razia untuk menghindari terjadinya hal-hal negatif.

"Untuk wilayah Kumai pun sering kami dapat informasi mengenai tempat-tempat nongkrong untuk pesta miras. Namun,  karena kami kekurangan personel dan armada sehingga belum bisa menjangkau sampai ke Kumai. Semoga nanti mendapat perhatian dari Bupati Kobar untuk penambahan personel dan armada,” pungkasnya. (jok/gus)