KUALA KURUN – Berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) hingga akhir Bulan Desember 2017 lalu, jumlah penderita HIV-AIDS di daerah ini mencapai 41 kasus. Ini tentunya menjadi fakta yang mencengangkan, mengingat setiap tahun kasus tersebut mengalami trend kenaikan.
”Dari 41 kasus HIV-AIDS tersebut, penderita HIV sebanyak 25 kasus dan AIDS ada 16 kasus, lima diantaranya meninggal dunia,” ucap Sekretaris KPA Kabupaten Gumas Anthony L Djaga, Senin (26/3) siang.
Peningkatan jumlah kasus tersebut harus menjadi perhatian serius semua pihak. Salah satu caranya dengan menggalakkan program pencegahan, baik di tingkat Sekretariat KPA maupun pada masing-masing satuan organisasi perangkat daerah (SOPD).
”Kita juga meminta kepada seluruh pihak untuk turut menyampaikan informasi dan pemahaman tentang bahaya HIV-AIDS kepada masyarakat luas, khusus pada generasi muda dan anak-anak. Jangan sampai mereka menjadi salah satu korban pengindap penyakit ini,” tuturnya.
Dia menuturkan, untuk menekan semakin meningkatnya jumlah penderita HIV-AIDS, pihaknya juga akan melakukan beberapa program, salah satunya mendorong pelaksanaan pelayanan pada klinik (Voluntary, Conseling dan Testing/VCT) dan Puskesmas untuk layanan Inveksi Menular Seksual (IMS).
”Selain itu, kita juga memprogramkan Training Of Trainers (TOT) bagi masyakarat, dan semua organisasi yang ada di daerah ini,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Gumas Arton S Dohong yang juga merupakan Ketua KPA Kabupaten Gumas prihatin dengan semakin meningkatnya kasus HIV-AIDS di daerah ini. Bisa saja jumlah yang sebenarnya lebih banyak dari yang terdata, mengingat HIV-AIDS merupakan fenomena gunung es.
”Kami juga akan terus melakukan sosialisasi tentang HIV-AIDS kepada masyarakat, sehingga mereka mengetahui dan memahami cara penularan dan pencegahannya, serta mampu membawa manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (arm/yit)