PALANGKA RAYA – Dalam kurun waktu 3 bulan, terhitung sejak awal tahun 2018 sudah ditemukan 22 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Palangka Raya, data tersebut hanya mengacu pada satu kelurahan.
Kepala Puskesmas Kayon, Muhammad Rusli, mengatakan 22 kasus DBD yang masuk tersebut dimulai pada awal tahun 2018, penderitanya berfariasi antara 10 tahun hingga 49 tahun. Semua penderitanya tersebar di tujuh wilayah.
“Cukup diwaspadai penyebarannya, di Jalan Sapan, Jalan Bukit Keminting, Jalan Rajawali, Jalan Bendeng, Jalan Piranha, Jalan Manjuhan dan Jalan Lumba-lumba, semua daerah tersebut hanya masuk dalam satu kelurahan yaitu Bukit Tunggal,” jelasnya saat diwawancara, Senin (26/3).
Dirinya juga membeberkan, pada tahun ini kasus yang terjadi pada tahun 2018 sangat mengejutkan dimana baru berjalan tiga bulan sudah ditemukan 22 kasus, sedangakan pada tahun 2017 hanya 23 kasus dalam setahun.
“Penyakit DBD Diwilauyah Puskesmas Kayon setiap tahunnya seknifikan, sebab pada tahun 2013 sebanyak 22 kasus, tahun 2014 sebanyak 40 kasus, tahun 2015 sebanyak 37 kasus, dan tahun 2016 sebanyak 45 kasus, kemudian tahun 2017 sebanyak 23 kasus, namun ditahun ini sangat mengejutkan hanya dalam kurun waktu 3 bulan sudah ditemukan 22 kasus,” bebernya.
Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk terus menjaga lingkungannya, karena penyebaran nyamuk penyebab DBD akan cepat berkembang dalam lingkungan yang kurang bersih, ditambah lagi dengan masih terjadinya musim hujan.
“Paling mudah dilakukan untuk mencegah ialah 3M, Menguras, Mengubur dan Menutup tempat penampungan air, ditambah memantau tempat berkembang biaknya nyamuk aedes Aegipty,” pungkasnya.
Sementara itu, Petugas Surveilans, Masitoh, mengatakan ada beberapa wilayah yang setiap tahunnya ditemukan kasus DBD, antara lain kawasan Jalan Piranha, Jalan Lumba-Lumba, Jalan Rajawali dan Jalan Sapan.
“Nyamuk Aedes Aegipty akan mudah berkembang biak dalam kondisi air yang jernih, maka dari itu kita sering menyarankan kepada masyarakat untuk mengisi tanah pada vas bunga yang berisi air, karena jentik nyamuk tersebut tidak akan bisa berkembang biak apabila bersentuhan dengan tanah,” ucapnya. (rm-86/vin)