SAMPIT – Anggapan masyarakat bahwa pendidikan di pelosok kurang maju dibanding di perkotaan perlahan mulai tergerus. Itu bisa dibuktikan melalui beberapa hal, salah satunya olimpiade sains nasional (OSN) baik jenjang SD, SMP maupun SMA.
Kepala Disdik Kabupaten Kotim Bima Ekawardhana mengatakan, tidak selamanya pendidikan maju itu berada diperkotaan, sehingga masyarakat tidak harus menyekolahkan anaknya ke sekolah favorit yang ada di perkotaan.
“Kalau saya nilai, pendidikan di Kotim ini sudah mulai merata hingga ke pelosok-pelosok. Artinya, pendidikan dipelosok sudah terlihat maju dan masyarakat tidak harus lagi mengirimkan anaknya untuk sekolah diperkotaan,” ujarnya, Jumat (30/3).
Menurutnya kualitas pendidikan sudah merata tidak hanya adanya kemajuan teknologi dan pembangunan infrastruktur jalan menuju ke pelosok-pelosok yang sudah bagus. Selain itu, tenaga guru dalam membina dan membimbing generasi jumlahnya hampir sesuai dengan yang diperlukan.
Bima melanjutkan, kalau mengacu pada data sebelumnya, banyak tenaga guru yang merangkap mengajar. Dan lanjutnya sekarang hal itu sudah hampir tidak ada karena sekolah bisa merekrut tenaga guru honorer untuk mengisi kekurangan guru tersebut, seperti guru mata pelajaran mau pun guru kelas.
Dengan adanya pendidikan merata ini, tambah Bima, masyarakat tidak mesti lagi menyekolahkan anaknya ke perkotaan. Selain itu, disdik kabupaten juga terus berupaya untuk menyediakan sarana dan prasarana sekolah sebagai penunjang bagi siswa agar nyaman dalam mengecap pendidikan.
”Dan kami harapkan, sekolah yang ada di perkotaan meningkatkan kualitas pendidikan dan jangan sampai kalah kualitas dengan sekolah yang ada di pelosok-pelosok,” imbuhnya.(fin/gus)