SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Rabu, 04 April 2018 15:25
MARASNYA Aeeee!!! Mengenaskan, Lintang Alami Kebocoran Tengkorak Kepala
MIRIS: Kondisi Muhammad Lintang Arsya Saputra ketika dalam gendongan Ratna Ratiana Dewi terlihat miris dan memprihatinkan.(DODI/RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA – Kondisi memprihatinkan dan perlu pengobatan serius dialami Muhammad Lintang Arsya Saputra. Bayi berparas ganteng itu mengalami sakit karena tidak memiliki tengkorak kepala dan ada kebocoran sehingga bagian otaknya keluar dan ada cairan di kepala.

Istilah medisnya adalah bayi tanpa batok kepala yakni Encephalocele. Penyakit itu bisa disebabkan karena bawaan dari keluarga atau orang tua bayi infeksi. Bayi merupakan anak pertama pasangan Ratna Ratiana Dewi (19) dan Indri Dwi Adi Saputra (21) warga jalan Jati Indah, Palangka Raya.

Kepada Radar Palangka, Selasa (3/4),  ibu, Lintang—saapaan akrab Muhammad Lintang Arsya Saputra, Ratna Ratiana Dewi mengatakan sang anak dilahirkan Selasa 6 Februari lalu dan merupakan anak pertama. Memang semenjak masa kehamilan sudah diketahui adanya cacat bawaan tersebut, hal itu berdasarkan dari ultrasonografi (USG).

”Ini bawaan lahir dan sejak di USG memang sudah terlihat ada cairan dan kelahiranya pun harus dengan operasi. Kata dokter ketika dioperasi cairan itu dipecah, Lintang juga saat itu sempat kejang dan malam itu paska kelahiran katanya keluar cairan bercampur darah dibagian kepala kepala lalu langsung dioperasi dan dijahit,” tutur Ratna menceritakan sambil terlihat meneteskan air mata.

Ratna mengatakan kata dokter istilah kedokterannya Anencephaly. Dan Ketika itu penanganannya hanya lima hari dan oleh salah satu rumah sakit langsung disuruh keluar dan bisa dibawa pulang.

”Lintang lahir di rumah dibantu bidan. Lalu dirujuk ke rumah sakit. Nah kami pun sempat binggung padahal menurut keluarga masih dalam tahap perawatan akbat kondisi tersebut dan dari rumah sakit diberikan obat-obatan,” katanya.

Ia menerangkan bocoran dibagian kepala itu, semakin hari semakin  membesar, terlebih beberapa minggu usai diperban dibagain kepala. ”Dibuka sekitar tanggal 17 Februari 2018 , awalnya kecil dan dibawa pulang, kemudian terus membesar setelah perkembangan si Lintang yang kini usianya dua bulan dan lahirnya Selasa 6 Februari lalu,” jelasnya.

Ratna bertutur untuk melakukan operasi, pihak medis mengaku tidak bisa melakukannya. Hal ini disebabkan usia bayi yang masih dalam hitungan hari. Selain itu, keluarganya belum mampu membiayai hingga sangat membutuhkan bantuan dari pihak lain.

”Untuk dana dari kehamilan hingga kelahiran menggunakan BPJS dan hingga kini masih berlaku. Nah semakin membesarnya sekitar satu bulan hingga saat ini, analisa dokter kena virus,” katanya.

Ratna mengatakan semenjak lahir dan mengalami kebocoran dibagian kepala hanya diberikan vitamin dan makanan. Terlebih beberapa kali kontrol berat badannya kurang dan dari bedah syaraf tidak ada pengobatan.

”Kata dokternya bila gendut baru ditindak rumah sakit. Jujur  belum dibawa karena biaya dan BPJS tidak menangung semuanya. Apalagi ayahnya kerja sopir dan saya IRT,” terangnya.

Dikatakanya, saat ini Lintang sering sakit dan kejang kejang sehingga matanya melotot ke atas dan ganggaman tangnya kuat, walau jarang menangis. Ia dan suami serta keluarga pun tidak bisa apa-apa walaupun tidak tega melihat kondisi anak pertamanya tersebut.

”Kami ini ikut orang tua. Harapanya dibantu oleh pemerintah, bantuan agar bisa dioperasi dan tumbuh kembang seperti anak biasa, katanya sekitar 20 jutaan dan sampai kini belum pengobatan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Diklit Pengembangan Sumber Daya Manusia ( SDM) dan Humas RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, dr Theoodurus Sapta Atmadja mengatakan  ibu hamil dianjurkan mengonsumsi makanan atau minuman yang mendukung kebutuhan gizinya, bahkan sejak merencanakan kehamilan.

Sebab, asupan bergizi meningkatkan status kesehatan ibu dan janin, serta mengurangi risiko kecacatan pada janin.

”Asupan nutrisi pada ibu hamil memperbesar keberhasilan menyusui, mengurangi komplikasi, memperkecil risiko sakit dan kematian ibu, mengurangi risiko berkurangnya cadangan gizi ibu, serta memperkecil risiko bayi prematur,” ujarnya. (daq/vin)


BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:16

Ketua DPRD Kalteng Usul Bentuk Pos Terpadu

PALANGKA RAYA – Ketua DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Arton S.…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Perlu Pemulihan Gambut untuk Cegah Karhutla

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Pengusaha Kuliner Diminta Perhatikan Kualitas Makanan

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:12

Siap Mengawal Pembangunan Sekolah Rakyat

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, memastikan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:21

DPRD Kalteng Imbau Masyarakat Jaga Simbol Negara

PALANGKA RAYA - Euforia menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:18

Optimalkan Penerimaan dari Sektor Parkir

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Apresiasi Langkah Cepat Perbaikan Jalan

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Palangka…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Utamakan Pencegahan untuk Atasi Karhutla

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kemarau Panjang, Hindari Bakar Lahan

PALANGKA RAYA – Memasuki musim kemarau panjang, Ketua Komisi II…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:00

Penggunaan Silpa untuk Menutupi Defisit

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, menyebutkan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers