SAMPIT – Rencana pengembangan objek wisata Pantai Ujung Pandaran memerlukan biaya sebesar Rp 225,1 miliar. Dana itu rencananya akan diusulkan ke pemerintah pusat agar mendapatkan bantuan dana yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) atau APBN.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim Fajurrahman saat menyampaikan pemaparan pada dialog eksklusif terkait destinasi wisata, baru-baru ini.
Menurut Fajrurrahman, rincian anggaran itu terdapat empat item kegiatan, di antaranya pembangunan jalan titian dan jembatan menuju kubah di Ujung Pandaran dengan anggaran Rp 65 M dan pengembangan dan pembangunan dengan biaya Rp 100 M.
”Kemudian, pembangunan jalan titian kawasan hutan mangrove dengan anggaran Rp 60 M dan jasa konsultan pariwisata dengan anggaran Rp 100 juta,” kata Fajrurrahman
Di luar usulan dana itu, lanjutnya, penunjang pengembangan fasilitas wisata Ujung Pandaran diperlukan tambahan dana, baik dana pusat atau dana DAK, sehingga kegiatan pengembangan fasilitas wisata yang dikerjakan dengan sistem lontrak tahun jamak lebih maksimal pembangunannya.
Kegiatan berupa pengembangan dan pembangunan penunjang fasilitas wisata Ujung Pandaran itu memerlukan anggaran sebesar Rp 75 M.
Adapun untuk konsep pradesign, rencananya akan dibangun dermaga wisata, breakwater, ruang terbuka hijau (RTH), zona rekreasi, zona pertokoan, pusat kuliner, gedung servis, dan zona parkir.
Pantai Ujung Pandaran selama ini memang menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kotim. Pantai ini selalu dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah. Warga kota Sampit menyambut baik usulan pengembangan tersebut.
Warni (34) salah seorang warga Baamang, mengatakan, pantai ujung pandaran memang perlu pengembangan lagi. ”Saya yakin kalau pantai itu fasilitasnya ditambah, kunjungan wisata akan semakin meningkat,” katanya. (rm-87/ign)