PANGKALAN BUN- Wakil Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Ahmadi Riansyah melakukan monitoring pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Negeri 1 Pangkalan Bun, Senin (9/4). Jumlah pelajar SMA dan MA yang mengikuti UNBK di Kobar mencapai 1.767 orang
Menurut Ahmadi Riansyah, pelaksanaan UNBK di Kabupaten Kotawaringin Barat tingkat SMA dan MA banyak mengalami peningkatan. Pasalnya sebanyak 19 SMA dan MA telah mengikuti UNBK.
"Untuk memastikan kelancaran, saya bersama Kadis Pendidikan dan Kabudayaan melakukan monitoring UNBK di SMA Negeri 1 Pangkalan Bun. Setelah saya lihat semuanya berjalan aman dan lancar," paparnya.
Lancarnya pelaksanaan UNBK pada hari pertama ini tidak terlepas dari persiapan yang telah dilakukan Pemkab Kobar bersama pihak terkait, sebelum pelaksanaan UNBK. Diantaranya kesiapan anak-anak, pengawas, sistem jaringan dan kesiapan pendukung lainnya.
"Pemerintah daerah juga melakukan koordinasi dengan PLN dan Telkom agar tidak ada kendala soal listrik dan jaringan. Karena PLN dan Telkom ini komponen penting dalam mensukseskan UNBK di Kobar," ujar Ahmadi Riansyah.
Kelancaran dalam UNBK tingkat SMA dan MA ini dipastikan sampai empat hari kedepan. Sehingga proses UNBK bisa berjalan aman, lancar dan tidak ada gangguan.
"Dengan demikian, harapan kami nanti dampaknya pada siswa yang mengikuti UNBK mendapatkan nilai yang memuaskan," tambah Ahmadi.
Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kobar, Aida Lailawati sebanyak 1.767 pelajar tingkat SMA dan MA di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), mengikuti UNBK, selama 4 hari hingga Kamis 12 April 2018.
”UNBK di Kobar diikuti 19 SMA dan MA. Untuk SMA ada 1.525 orang, MA ada 242 orang,” sebutnya.
Begitu pula dengan SMA yang ada di kecamatan, semuanya sudah menjalankan UNBK, mengingat sarana dan prasarana telah mendukung. "Sekolah yang ada di kecamatan juga bisa mengikuti seperti di kota. Karena sekolah di kecamatam telah mendapatkan bantuan komputer dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng. Sehingga hari ini (kemarin,red) sudah menggelar UNBK semua," imbuh Aida.
Sementara itu untuk ujian paket C berbasis komputer, akan digelar pada 27 April 2018. Total peserta ujian paket C ada 324 orang. Ujian akan diselenggarakan di empat sekolah.
”Ujian paket C akan dilaksanakan di SMA 1 Kumai, SMK 2 Pangkalan Bun, SMK 1 Pangkalan Bun dan SMA 1 Pangkalan Lada,” tambah Aida.
Di lain tempat, saat pelaksanaan sesi kedua UNBK di SMA 1 Pangkalan Banteng, jaringan listrik tiba-tiba bermasalah. Tegangan sempat drop dan butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk kembali normal.
Supervisor Teknik PLN Rayon Pangkalan Bun, Edhi Juli Purba mengatakan bahwa tidak terjadi pemadaman listrik, namun yang terjadi adalah turunnya tegangan listrik akibat pembangkit di KTH dan UPM di Sebukat (Pangkalan Banteng) tiba-tiba keluar dari sistem.
”Bukan pemadaman namun tegangan turun. Akhirnya di SMA itu terpaksa harus menggunakan generator set untuk mengganti sumber daya mereka hingga tegangan dari PLN bisa normal kembali,”katanya
Sementara itu Kepala Sub Bagian Perbantuan SMA/SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kobar, Rahmad Tris mengungkapkan bahwa pelaksanaan UNBK berlangsung cukup baik.
”Kendala yang muncul nyaris tidak ada, kalaupun ada sudah tertangani dengan baik sehingga tidak sampai mengganggu pelaksanaan UNBK,”tandasnya. (rin/sla/gus)