KUALA KURUN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melaksanakan rapat koordinasi (rakor) survei pelaksanaan dan penyusunan disagregasi pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Ini merupakan salah satu fokus pembangunan pemerintah, dalam memacu investasi dan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan.
”Dengan adanya data disagregasi PMTB, akan membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan, meningkatkan iklim investasi, mempermudah investor dalam berusaha, dan membantu dunia usaha dalam menentukan arah kebijakan usahanya,” ucap Kepala BPS Kabupaten Gumas Waras di GPU Tampung Penyang, Senin (9/4).
Saat ini, data PMTB yang telah didisagregasi menurut jenis barang modal, institusi dan lapangan usaha menjadi semakin dibutuhkan. Terlebih, dengan adanya program prioritas nasional tahun 2018 berupa pengembangan dunia usaha dan pariwisata.
”Di samping itu, juga ada program perbaikan iklim investasi dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat kita,” tuturnya.
Melalui survei tersebut, lanjut Waras, nantinya akan diperoleh data investasi 44 jenis barang modal, yakni bangunan ada tujuh jenis, mesin dan perlengkapan lima jenis, alat transportasi enam jenis, peralatan lain 10 jenis, tanaman dan hewan sembilan jenis, dan kekayaan intelektual tujuh jenis.
”Semua data tersebut dirinci berdasarkan 17 lapangan usaha dan lima sektor institusi pelaku investasi yakni pemerintah, rumah tangga, lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT), korporasi finansial, dan korporasi non finansial,” tuturnya.
Sementara itu, Asisten II Setda Gumas Yohanes Tuah mengatakan, dalam survei tersebut, pengumpulan data harus akurat, sebenar-benarnya dan tidak dikuranglebihkan, sehingga mempermudah dalam mempertanggungjawabkan dan sesuai fakta data yang rill.
”Kita minta kepada seluruh pihak agar dapat mendukung kegiatan ini dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, sehingga data yang diperoleh dapat digunakan sebagai arah kebijakan pembangunan,” tandasnya. (arm/yit)