KUALA KURUN – Umat Hindu Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melaksanakan perayaan Dharma Santi dan Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1940 atau tahun 2018 Masehi, yang mengambil tema ”Melalui catur brata penyepian, mampu meningkatkan solidaritas sebagai perekat kebersamaan dalam menjaga keutuhan NKRI”.
”Melalui perayaan nyepi ini, umat Hindu bisa menginstropeksi diri dan evaluasi diri untuk membersihkan jiwa dari segala bentuk perilaku yang tidak baik, pikiran yang tidak jernih, perkataan yang tidak pada tempatnya. Selain itu, menjadi momentum untuk membersihkan cermin diri sendiri dari kotoran dan debu, baik berupa emosi, ambisi, dan nafsu,” ucap Bupati Gumas Arton S Dohong, di GPU Damang Batu, Kamis (2/4) siang.
Perayaan Hari Nyepi tersebut akan memperkokoh rasa kebersamaan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk, dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan, kesejahteraan dan keadilan dengan melaksanakan segala karsa dan karya yang telah dan yang akan dilakukan.
”Kita harapkan ini juga dapat menumbuhkembangkan kesadaran umat Hindu, dan mengaktualisasikan nilai-nilai nyepi ke dalam kehidupan sehari-hari, sebagai upaya memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
Dengan demikian, akan tercipta suatu kehidupan yang aman, tenteram, dan rukun di tengah-tengah masyarakat, melalui pengenalan yang lebih mendalam terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama.
”Nilai-nilai inilah yang harusnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan kita, juga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tuturnya.
Dia pun berharap, melalui Hari Nyepi ini dapat lebih mendekatkan diri kepada tuhan sekaligus membangun hubungan yang harmonis, baik antara manusia dengan Tuhan, dengan lingkungan, maupun sesama.
”Mari kita untuk terus menghayati nilai-nilai luhur agama Hindu. Kedepankan semangat toleransi dan kebhinekaan, semangat kebersamaan, gotong royong, dan persatuan kita,” ajaknya.
Sementara itu, Ketua Panitia Okto Dinero mengatakan, tujuan kegiatan ini sebagai wahana untuk membangun komunikasi antara umat beragama dengan pemerintah, menjalin silaturahmi antar sesama umat beragama dalam rangka menciptakan kerukunan.
”Dengan demikian, akan semakin meningkatkan persatuan dan kebersamaan dalam pengembangan dan pemberdayaan umat, serta memohon keselamatan dalam menjalani kehidupan sekarang dan masa mendatang,” tandasnya. (arm/yit)