SAMPIT – Desa Tangguh (Destana) dibentuk dalam program pencegahan dini dan penanggulangan bencana di Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Selasa (17/4). Melalui itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diharapkan siap dengan segala kemungkinan risiko yang akan dihadapi apabila terjadi bencana di daerah tersebut.
”Dengan terbentuknya Destana 2018, mampu meningkatkan pemahaman masyarakat dan stakeholder tentang pencegahan dan kesiapsiagaan bencana. Yang nantinya peserta (warga), diharapkan bisa menjadi pemuka sesama warga dalam penanganan. Serta menyebarkan kembali pengetahuan yang didapat ini kepada keluarga dan kerabat dekat,” kata Kepala BPBD Kotim Halikinnoor, Selasa (17/4).
Halikin menuturkan, melalui Kepala Pelaksana BPBD Kotim M Yusuf, didampingi Kabid Kesiapsiagaan Punding menjelaskan, Destana yang sudah dibentuk diminta benar-benar siap dan berjiwa besar serta bertanggung jawab dengan tugasnya.
”Harapannya, kegiatan mampu membangun budaya siaga bencana, relawan, dan masyarakat sekitar, serta mampu menyadari potensi bencana di desa. Tidak bergantung hanya pada pemerintah saja, melainkan berusaha dahulu. Hal ini merupakan bagian keterampilan untuk kelangsungan hidup manusia di masa depan kelak,” ujarnya.
Karena itu, pengurangan risiko bencana, tambah Punding, menjadi salah satu fokus relawan dan masyarakat desa tersebut. Dengan dilatih dan diberdayakan untuk memahani tanda-tanda peringatan bencana.
Di antaranya, banjir, abrasi, angin, puting beliung, kebakaran hutan, dan lahan dengan dampak kabut asap. Sehingga kerugian jiwa, harta benda dan lainnya bisa diperkecil dan jika bisa dihindari. Sebab, Ganepo masih dikelilingi hutan, terletak di pinggiran Sungai Mentaya.
Kegiatan yang melibatkan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Manggala Agni dari BKSDA. Puluhan peserta Destana juga diharapkan mampu mengantisipasi dan meminimalisasi bencana melalui adaptasi, hingga mampu mengelola, menjaga struktur, fungsi, dan dasar tertentu ketika terjadi bencana.
”Kalau terkena dampak bencana, mereka dengan cepat bisa membangun kehidupannya menjadi normal kembali,” tutupnya. (mir/ign)