PALANGKA RAYA - Stunting atau masalah kurang gizi kronis menjadi perhatian serius Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Yulistra Ivo Azhari.
Pasalnya, angka stunting di Kalimantan Tengah (Kalteng) masih cukup tinggi dan menjadi perhatian pemerintah pusat.
Ketua TP PKK Kalteng, Yulistra Ivo Azhari menegaskan pihaknya akan melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan observasi atau peninjauan secara cermat terhadap jumlah bayi yang mengalami stunting di Kalteng.
Observasi tersebut dilakukan agar program pencegahan maupun penanggulangan yang nantinya disusun dan dilaksanakan tepat sasaran.
"Kita memiliki10 program dalam rangka mendukung pemerintah provinsi. Salah satunya kesehatan yang di dalamnya termasuk masalah stunting. Jadi, pastilah kita berkontribusi dalam menekan angka stunting di Kalteng," tegasnya, Rabu (18/4).
Ivo mengatakan, jumlah bayi menderita stunting di Provinsi Kalteng masih relatif banyak. Untuk itu, penanganan memerlukan waktu dan keterlibatan semua pihak. "Upaya menangani stunting ini yang paling utama itu terkait dengan perekonomian dan kesejahteraan keluarga. Ini yang terus kita dorong agar perekonomian masyarakat Kalteng terus mengalami perbaikan dan peningkatan," tukasnya.
Ivo meminta TP PKK Provinsi Kalteng yang baru dilantik dapat sosialisasikan kepada masyarakat dan anggota TP PKK hingga tingkat terendah tentang hidup sehat. Ini juga sebagai salah satu cara untuk pencegahan stunting.
"Pola hidup sehat harua kita tanamkan kepada keluarga. Kebersihan lingkungan harus diperhatikan untuk pencegaham stunting. Begitu juga dengan dengan makanan dan minuman harus memperhatikan nilai gizi. Saya minta pola hidup sehat ini dapat terus disosialisasikan kepada masyarakat," tandasnya. (arj/fm)