SAMPIT— Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak terpecah belah memasuki tahun politik ini. Dia meminta agar semua pihak bisa menghargai perbedaan pandangan politik dan pilihan. Dia menilai saat ini tensi pilpres sudah mulai terlihat.
”Kita semua harus dewasa dalam berdemokrasi, jangan seperti anak kemarin sore yang baru punya hak pilih lalu di tengah tengah masyarakat membuat kubu-kubuan yang mana itu bisa memantik konflik di tengah masyarakat,” kata Jhon Krisli, kemarin (22/4).
Pernyataan Jhon ini bukan tanpa alasan. Saat ini kondisi politik cenderung menaikan tensi. Padahal masih setahun lagi pilpres dilaksanakan. Isu provokasi saling menjelekkan hingga menyerang ke ranah pendukung di media sosial sudah kian brutal.
Dia memprediksi bersamaannya pilpres dan pileg 2019 nanti akan membuat suasana kian panas. Tentunya akan muncul pendukung di lapisan masyarakat. Kondisi demikian bisa dimanfaatkan oknum tertentu untuk menganggu kondusifitas daerah.
”Itukan bersamaan dengan pemilu legislatif. Makanya potensi gesekan antarpendukung itu sangat terbuka lebar, apabila masing-masing pendukung ini tidak dewasa dalam berdemokrasi,” kata dia.
Diakuinya bahwa percaturan politik di tingkat elit tentunya tidak sepanas apa yang dibenak masyarakat akar rumput. Masing-masing pendukung fanatiknya selalu menjual isu isu terlebih provokasi. Ini tentunya harus diakhiri sebelum nantinya ada yang tersangkut kasus hukum.
”Apalagi di medsos saya khawatir itu menjadi pemicu konflik nyata. Tidak masalah kalau konfliknya hanya sebatas di medsos dan habis di medsos tetapi kalau sampai di bawa ke ranah kehidupan masyarakat itulah yang akan menjadi pemicu masalah baru,” kata Jhon Krisli.(ang/oes)