PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran sangat serius untuk penanganan banjir yang merencam sejumlah wilayah di Kalteng.
Gubernur menginstruksikan agar semua instansi provinsi dan bupati, wali kota untuk selalu bersinergi dan berkoordinasi dalam mengatasi bencana banjir.
Menindaklanjuti arahan dan instruksi Gubernur Kalteng, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Tengah, Darliansjah melakukan pemantauan langsung ke lokasi Banjir di Kelurahan Marang.
Kepala BPBD melakukan peninjauan bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Direktur RS Doris Sylvanus, yang mewakili Kepala Dinas Sosial, Polda, TNI, TRC BPBD Kalteng dan Tagana.
"Banjir disebabkan oleh meluapnya sungai Rungan. Area yang terdampak banjir yaitu area RW 2/RT 1 sebanyak 40 kepala keluarga yang terdiri dari 139 jiwa, dimana diantaranya 3 orang lansia dan 23 orang balita. Sedangkan di RT 2 sebanyak 40 kepala keluarga, terdiri dari 134 jiwa, diantaranya 7 orang lansia, 12 orang balita dan 2 orang ibu hamil. Ditemukan satu korban yang terkena penyakit muntaber yaitu Ugang usia 68 tahun," kata Kepala BPBD Katleng, Darliansjah, Rabu (2/5).
BPBD sendiri bersama Dinsos telah menyaipkan sejumlah posko untuk siaga darurat bencana banjir. Pasalnya, beberapa daerah cukup parah terendam banjir sehingga melumpuhkan aktivitas masyarakat.
"Yang harus diperhatikan yaitu terkait adanya posko banjir harus dioperasikan dengan baik. Untuk korban dari bencana ini harus dievakuasi dan dikarenakan mata pencaharian masyarakat setempat terganggu, maka dibutuhkan dukungan logistik seperti beras," terangnya.
Darliansjah juga menyampaikan pascabanjir akan ada peninjauan lokasi lagi untuk membantu psikis para korban. "Sesuai dengan pesan Gubernur Kalteng yaitu diperlukan sinergitas untuk mencapai misi kemanusiaan ini," tandasnya. (arj/fm)