SAMPIT – Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ke-15, Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-46 dan Hari Keluarga Nasional ke-25 sekaligus pencanangan Kampung KB, tingkat Kabupaten Kotim 2018, dilaksanakan di Dewa Kenyala, Kecamatan Telawang, Kamis (3/5). Diharapkan semua pihak tetap menggalakkan semangat gotong royong dalam membangun daerah.
Terkait acara hari ini Bulan Bhakti, semua kalimat yang bukan hanya sebuah slogan semata. Pencanangan jangan hanya seremoni, tanpa diaplikasikan ke kehidupan sehari-hari. ”Warga kota yang datang harus memiliki rasa malu, adat, dan budaya lebih dijaga di kampung/perdesaan,” kata Supiah Hadi, Kamis (3/5).
Menjaga kebersihan lingkungan masing-masing saja sulit. ”Minimal lingkungan depan rumah. Ini harus kita jaga,” tambah Supiah Hadi.
Menurutnya, gairah yang dulu peduli terhadap bumi kini kian surut. Dampaknya muncul beberapa keluhan. ”Yang kotor, tidak nyaman, tak indah. Dampak tidak bersih itu berupa penyakit. Ada berapa kasus DBD sebelumnya. Selalu ada, karena hidup sehat kita belum maksimal. Justru Bulan Bhakti ini jangan hanya disebutkan (memperingati) setiap tahun, tapi digelorakan semangat, menggalakkan. Sehingga dengan gotong royong pembangunan juga nyaman. Setiap masalah pasti bisa diselesaikan,” ujarnya.
Supian mengancam kepala satuan organisasi daerah (SOPD) Kotim yang sembarangan mengajukan perencanaan pembangunan yang asal-asalan tanpa pertimbangan dan manfaatnya bagi masyarakat.
”Saya akan coret SPJ yang tidak jelas dari kepala SPOD. Program harus benar-benar dirasakan masyarakat. Anggaran digunakan sesuai kepantingan bersama. Di samping itu, anggaran saat ini Rp 1,7 triliun. Kami juga mencari Rp 5 triliun lagi untuk mempercepat pembangunan,” ujarnya.
Terkait peringatan Hari Keluarga Nasional yang ke-25, Supian meminta seluruh masyarakat membentuk keluarga yang lebih baik. Bukan sekadar akur dan utuh saja, tetapi bagaimana membentuk karakter keluarga, terutama anak-anak.
”Bagaimana anak-anak sukses dalam sebuah keluarga (kurang harmonis). Jangan contoh saya (bercerai), semua orang tahu kan. Dan buat saya semangat, pentingnya mempertahankan rumah tangga. Di zaman modern ini supaya tetap bisa terhindar, dari narkoba, seks bebas, dan kenakalan remaja. Karena benar kata presiden Jokowi, keluarga dalam pilar kesatuan bangsa,” imbuhnya.
Mengenai Hari Kesatuan Gerakan (HKG) PKK dan pencanangan Kampung KB di Kotim, orang paling kondang di Bumi Habaring Hurung ini juga meminta ibu-ibu agar turut serta dalam pembangunan.
Setidaknya bisa meningkatkan SDM, serta mampu bersaing dengan kabupaten lainnya di Kalimantan Tengah (Kalteng).
”Di bawah kendali Ibu Sekda Khairyah Halikinnor, gerakan PKK tidak hanya menjadi juara, terbaik di Kalteng. Tapi juga bisa berjalan, bersinergi dengan pemerintah kabupaten dan desa. Bisa tercapai secara nyata bersama-sama. Begitu juga pencanangan Kampung KB. Saat ini sudah ada 33 di Kotim,” tandasnya. (mir/jpg)