PALANGKA RAYA - Rapat kerja nasional (Rakornas) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) 2018 digelar di Palangka Raya pada Jumat (4/5) hari ini. Pemilihan Kalteng sebagai tuan rumah Rakernas Pergunu, karena dinilai sebagai miniatur Indonesia.
Pasalnya, selama ini Kalteng aman dan tenteram serta tidak ada huru-hara. Sehingga para guru se-Indonesia di bawah Pergunu, ingin secara langsung melihat Kalteng secara nyata dan belajar langsung ke Kalteng.
Rakernas Pergunu, selain dihadiri oleh Gubernur Kalteng juga akan dibuka oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin. Kemudian hadir juga dalam kegiatan tersebut Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Pendidikan, Ketua KPAI, para rektor, Pengurus Besar NU dan Staf Khusus Kapolri.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Kalteng, Istani mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kantor wilayah Kementerian Agama Kalteng dan panitia untuk penyambutan Menteri Agama, Menpora dam sejumlah tamu Nasional terkait kegiatan Rakernas Pergunu. Dan gubernur rencana akan hadir pada kegiatan tersebut.
Terpisah, Ketua Panitia Rakernas Pergunu, Ahmad Juhri mengatakan kegiatan tersebut mengangkat tema "Peran Pergunu dalam Mensukseskan Pembangunan Bangsa" dengan sub tema “Peran Guru Aswaja Mewujudkan Cita-cita Kemerdekaan Indonesia dan Islam Rahmatan Lil’Alamin”.
"Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 4-6 Mei 2018 dipusatkan di asrama haji pembukaan dan rakernas di hotel Luwansa. Kegiatan akan dihadiri oleh 350 guru se-Indonesia dan 1.500 warga Nahdliyin," tegas Juhri.
Rakernas sendiri rencana akan dibuka oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin yang menggantikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. "Rencana awal memang Wapres yang membuka. Namun info terakhir kondisi kesehatan beliau kurang baik sehingga digantikan oleh Menag. Selain Menag hadir juga dalam kegiatan tersebut, Menpora, Menteri Pendidikan, Ketua KPAI, Staf Khusus Kapolri dan para rektor," terangnya.
Juhri mengatakan, Rakernas dilaksanakan di Palangka Raya, karena Pergunu ingin belajar dari Kalteng selaku miniatur Indonesia. "Huru-hara, rusuh tidak ada di Palangka Raya, kami ingin melihat secara langsung Palangka Raya. Pergunu Kalteng juga percontohan kepengurusan di luar pulau Jawa yang sangat aktif," tandasnya. (arj/fm)