KUALA KURUN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mencatat 77 kasus tuberkolusis (TB) sepanjang triwulan I tahun 2018. Kasus tersebut merupakan hasil skrining massal selama Februari hingta Maret 2018.
”Saat event hari TB Sedunia, kami dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di wilayah Kabupaten Gumas melakukan skrining massal yang dilakukan mulai Februari hingga Maret. Hasilnya, kita menemukan ada 77 kasus TB,” ucap Kepala Dinkes Kabupaten Gumas Maria Efianti melalui Wakil Supervisor TB Rumila, Jumat (11/5) lalu.
Untuk membantu penderita TB dalam hal pengobatan, pemerintah telah menggratiskan pengobatan, mulai dari pemeriksaan hingga sembuh. Diharapkan, masyarakat dapat memanfaatkan pengobatan gratis ini, sehingga Kabupaten Gumas dapat bebas TB.
”Masyarakat jangan khawatir, karena mulai dari pemeriksaan sudah gratis. Datang saja ke puskesmas yang ada laboratorium untuk memeriksa apakah kita terkena TB atau tidak. Untuk obat-obatan di puskesmas juga gratis, hingga benar-benar sembuh,” tuturnya.
Dia menuturkan, penyakit TB dapat menyerang siapa saja, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Untuk orang dewasa, ciri-cirinya seperti menderita batuk berdahak lebih dari dua minggu, nafsu makan menurun, kehilangan nafsu makan, dan berat badan menurun. Sedangkan ciri-ciri pada anak antara lain, daya tahan tubuh menurun, sering sakit, batuk dan pilek, serta berat badan menurun.
”Penyakit TB juga dapat menyebabkan stunting bagi anak-anak, jika tidak ditangani dengan benar. Untuk itu, anak-anak harus rutin setiap bulan dibawa ke pos pelayanan terpadu (posyandu),” ujarnya.
Dia menambahkan, penyakit TB ini sangat berbahaya, karena dapat mengakibatkan kematian. Penularan penyakit TB juga relatif mudah, yakni melalui udara. Artinya, satu orang terkena TB dengan hasil dahak positif, maka dapat menularkan orang-orang di sekitarnya. ”Untuk itu, apabila sudah ada gejala, segera periksakan diri,” tandasnya. (arm/yit)