SAMPIT – Kapal penumpang PT Dharma Lautan Utama (DLU) masih menunggu dispensasi agar bisa mengangkut penumpang dengan maksimal pada arus mudik Lebaran 2018. Apabila dispensasi keluar, satu armada kapal bisa menambah penumpang sebanyak 200 orang.
”Kami masih menunggu dispensasi. Biasanya akan muncul pada H-10. Mudah-mudahan DLU bisa mendapatkan izin dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkapel) di pusat untuk bisa membawa muatan penumpang dengan maksimal,” kata Hendrik Sugiharto, Manager Cabang PT DLU, Senin (21/5).
Hendrik mengatakan, dispensasi yang dimaksud adalah untuk penambahan jumlah penumpang. PT DLU memiliki dua armada kapal angkutan penumpang, yakni Kirana I dan Kirana III. Setiap kapal bisa menampung penumpang sebanyak 650 penumpang.
”Jika nanti bisa mendapatkan dispensasi tambahan penumpang, kapal kita bisa nambah 200 penumpang lagi. Jadi, dalam satu kapal bisa memuat penumpang maksimal sebanyak 850 orang. Namun, jumlah penumpang tidak lebih dari jumlah alat,” ujar Hendrik, Senin (21/5).
Meskipun mendapatkan dispensasi tambahan penumpang, PT DLU tidak memuat penumpang lebih dari jumlah alat keselamatan di kapal. Hendrik menegaskan, pihaknya tetap memprioritaskan keselamatan pelayaran.
”Karena keselamatan penumpang nomor satu, jadi kami juga sesuaikan jumlah penumpang dengan jumlah alat keamanannya,” katanya.
Lebih lanjut Hendrik mengatakan, tahun lalu PT DLU bisa mengangkut sebanyak 18.500 penumpang. Dia berharap tahun ini juga bisa membawa muatan maksimal.
”Tahun lalu, dari PT DLU bisa bisa mengangkut 8 call (keberangkatan) dan dari PT Pelni 9 call. Jadi, total 17 call sejak H-15,” kata Hendrik.
Pada arus mudik tahun ini, menurutnya, ada perubahan call, yakni dari 8 call, diperkirakan hanya 7 call. ”Sekarang berubah 3 call ke Semarang dan 4 call ke Surabaya. Terhitung mulai H-15,” katanya.
Hendrik menambahkan, PT DLU juga rencananya tidak ada penambahan kapal. Terkait keselamatan dan kelayakan kapal, KSOP telah melakukan pemeriksaan beberapa waktu lalu.
”Sudah dilakukan pengecekan oleh KSOP dan semua layak. Kapal Kirana I dilakukan pengecekan pada 12 Mei 2018 dan Kirana III pada 17 Mei,” tuturnya.
Hendrik berharap, pada arus mudik Lebaran 2018, masyarakat bisa belajar dari tahun-tahun sebelumnya. ”Kalau ingin pulang, lebih baik ambil jadwal agak awal. Selain menghindari berdesak-desakan, kami berharap bisa melayani masyarakat Kotim dan sekitarnya yang ingin mudik ke Jawa dengan aman dan lancar,” kata Hendrik. (rm-87/ign)