PALANGKA RAYA – Penerimaan Calon Siswa (Casis) Polda Kalteng kini sudah tahap menjelang akhir. Berbagai langkah ditempuh untuk bisa menjadi personel Bhayangkara.Bahkan ada yang berani menjajikan pasti lolos. Salah satunya ada mengaku sebagai ketua panitia dan sudah ada enam orang calon siswa yang melaporkan.
Namun untuk bisa masuk, casis tersebut, harus menyiapkan uang mencapai Rp 25 juta agar selama mengikuti rangkaian tes bisa lolos hingga tahapan akhir. Pelaku diduga berasal dari luar Kalteng dan mengaku sebagai Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo-SDM) Polda Kalteng, Kombes Pol Tomi Wibisono.
Sejauh ini, sudah ada tujuh nomor ponsel berbeda yang menghubungi calon siswa. Namun semuanya tidak berhasil. Polisi kini sedang melakukan penyelidikan terhadap penelepon tersebut.
“Menjanjikan bisa lulus dengan membayar Rp 25 juta. Bahkan mencoba untuk melakukan penipuan terhadap calon siswa dengan mencatut nama saya Karo SDM Polda Kalteng, Kombes Pol Tommy Wibisono. Saya tegaskan penerima Polri benar-benar clear, transparan dan akuntabel. Coba-coba berbuat curang, panitia langsung mendiskualifikasi,” ujar Karo SDM, Kombes Pol Tommy Wibisono, Kamis (31/5).
Tommy mengatakan memang sampai detik ini pula, tidak ada calon siswa yang menjadi korban penipuan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab.Walaupun sempat ada sekitar tujuh penelpon misterius yang mencoba menghubungi calon siswa maupun orang tuanya dengan memastikan bisa lulus dengan syarat membayar Rp 25 juta, tapi pada akhirnya tidak berhasil.
“Pelaku mengaku atas nama panitia dan mencatut nama saya juga. Katanya saya diperintahkan Karo SDM. Intinya, kamu saya hubungi karena dapat kuota khusus. Jadi ada penambahan dua dan salah satunya kamu yang terpilih. Maka itu bersama Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) akan melakukan penyelidikan,” tegasnya.
Tommy menambahkan sebagai bentuk antisipasi terjadinya penipuan terhadap pendaftar Polri, panitia pendaftaran di Polda Kalteng memanfaat smartphone untuk berkomunikasi langsung dengan orang tua calon siswa maupun calon siswa itu sendiri. Yakni dengan membuat grup WhatsApp (WA).
“Grup yang langsung dikoordinir oleh panita. Jadi panitia memberikan informasi setiap harinya. Bagi yang telat datang juga bisa dapat informasi disitu. Termasuk bagi orang yang apabila kecewa. Disitu bisa diluruskan panitia,” imbuhnya.
Ditanya tentang tahap seleksi, Tommy menyampaikan sampa saat ini yang daftar Bintara 241 gugur 36, Tamtama masih ada 15 gugur 5 dan Akpol 17 calon satu diantaranya perempuan. Yang jatuh atau gugur karena kesehatan jiwa dan labil dan tidak lolos dalam tes Psikologi.
“Jadwal tes pada penerimaan anggota Polri di Polda Kalteng sudah memasuki babak akhir. Tahapan yang berat seperti tes kesehatan dan psikologi sudah dilalui. Tinggal menyisakan 273 orang yang bertahan dari total ribuan pendaftar. Terdiri dari Bintara 241, Tamtama 15 orang dan Akpol 17,” tegasnya.
Ia menambahkan penerimaan ini bahwa 273 orang yang masih bertahan merupakan hasil jerih payah pribadi tanpa ada melibatkan bantuan dari pihak manapun.
“Ini adalah hasil dari pada upaya kalian sendiri.Sekali lagi saya tegaskan penerimaan ini bersih, transparan, akuntabel dan humanis.
“Apabila ada yang ketahuan curang, tidak sportif, langsung kami coret. Langsung kita diskualifikasi,” pungkasnya. (daq/vin)