PANGKALAN BUN - Para calon penumpang pesawat rute Pangkalan Bun - Semarang pada arus mudik 2018 tidak perlu merisaukan kondisi Gunung Merapi yang saat ini masih mengeluarkan asap putih.
Kepala BMKG Stamet Iskandar Pangkalan Bun Slamet Riyadi mengatakan, informasi terakhir kondisi Merapi masih stabil. BMKG Pangkalan Bun selalu mendapat up date dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Merapi stabil, bila ada info terbaru terkait kondisi gawat yang dapat mengganggu penerbangan, maka akan ada warning (peringatan) dini,” katanya, Selasa (5/6).
Letusan terakhir terjadi pada Jumat (1/6) lalu. Letusan freatik yang terjadi pada 1 Juni lalu sempat membuat Bandar Udara Ahmad Yani Semarang dan juga Bandara Adi Sumarmo Solo terganggu.
Menurutnya, memprediksi kapan letusan gunung berapi sama sulitnya seperti memperkirakan kapan akan terjadi gempa bumi. Dia menganggap nyaris tidak mungkin memperkirakan kapan terjadinya fenomena alam tersebut.
Memperkirakan fenomena gunung berapi berbeda dengan membaca dan memprakirakan perubahan cuaca yang bisa diamati menggunakan satelit. Sementara prediksi gunung berapi hanya bisa dilihat dari dinamika di dalam perut gunung itu sendiri. Bahkan karakteristik gunung bisa berbeda-beda.
Kemudian perkiraan juga hanya bisa dilakukan berdasarkan data material letusan yang sempat terjadi di masa lalu yang dikolaborasikan dengan data pengamatan langsung. Endapan abu dan sisa lumpur kerap mengindikasikan pola erupsi pada letusan sebelumnya
“Sulit untuk memprediksi letusan gunung berapi. Sulit juga untuk memperkirakan bagaimana selanjutnya letusan berikutnya akan berkembang. Fenomena alam itu jelas berbeda dengan cuaca,” katanya.
Seperti diketahui pada Jumat (1/6) pekan lalu, penerbangan menuju Semarang dan Solo ditutup sementara akibat efek abu vulkanik merapi setelah keluarnya Notam Closed sampai pukul 19.30 WIB. Notice To Airmen (Notam) adalah pemberitahuan yang disebarluaskan melalui peralatan telekomunikasi yang berisi informasi mengenai penetapan, kondisi atau perubahan disetiap fasilitas aeronautika, pelayanan, prosedur atau kondisi berbahaya, berjangka waktu pendek dan bersifat penting untuk diketahui oleh personel operasi penerbangan.
Sementara itu Distrik Manajer Nam Air Pangkalan Bun Aminuddin Fakhmi mengatakan, aktivitas gunung merapi memang menjadi perhatian serius oleh seluruh maskapai yang melayani jalur penerbangan ke Bandara Ahmad Yani dan Adi Sumarmo. Karena aktivitas vulkanik tersebut sangat erat kaitannya pada risiko pada keselamatan penerbangan. Namun dalam setiap pengambilan keputusan terkait jadwal penerbangan pihaknya selalu mengikuti arahan otoritas bandara dan juga BMKG.
”Yang pasti Sriwijaya Air grup telah memiliki rencana A hingga Z untuk mengatasi keadaan darurat ketika terjadi erupsi pada Gunung Merapi. Dan para calon penumpang tidak perlu risau akan hal itu,” katanya. (sla/yit)