PALANGKA RAYA - Serapan naggaran yang masih masih rendah menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng). Pasalnya, target serapan memasuki triwukan ke 11 berada pada 50 persen, tetapi hingga saat ini serapan anggaran masih di kisaran 32 persen.
Pj Sekda Provinsi Kalteng, Fahrizal Fitri mengatakan serapan anggaran yang masih rendah menjadi perhatian bersama. Maka itu, Pemprov Kalteng melakukan Rapat Tim Evaluasi dan Realisasi Anggaran (TEPRA) seluruh SOPD Provinsi Kalteng dan kabupaten/kota.
"Kita harus mempersiapkan rencana aksi, agar penyerapan anggaran bisa sesuai target yang telah ditentukan. Rencana aksi kita perlukan, karena serapan anggaran hingga memasuki triwulan II ini masih di kisaran 32 persen, sedangkan target di kisaran 50 persen," tegasnya.
Menurutnya, yang paling perlu dipacu ialah pengadaan barang dan jasa. Pasalnya, masih ada beberapa pengadaan barang dan jasa yang belum dilelang, sehingga hal tersebut berdampak pada realisasi anggaran.
"Pengadaan barang dan jasa ini harus segera dilelang. Dan kita sudah meminta agar ini segera dilakukan, sehingga pekerjaan tidak tertunda," tukasnya.
Rendahnya realisaai anggaran di awal tahun juga akan berimplikasi pada menumpuknya anggaran di akhir tahun. Untuk itu, di semester II ini Pemprov Kalteng genjot penyerapan anggaran.
"Kita tidak ingin akhir tahun anggaran menumpuk. Kita akan menggenjot penyerapan anggaran di triwulan II ini. Jadi kita minta semua kepala SOPD untuk dapat maksimal menyerap anggaran," tandasnya. (arj/fm)