KUALA KURUN – Penutupan Pameran Pembangunan, Festival Budaya Mihing Manasa (FBMM) dan Pemilihan Putra-Putri Pariwisata dalam rangka puncak Peringatan Hari Jadi ke-16 Kabupaten Gunung Mas (Gumas) berlangsung meriah. Artis ibu kota Jenita Janet dan artis lokal menghibur ribuan masyarakat yang memadati Stadion Mini Kuala Kurun.
”Khusus untuk FBMM Tahun 2018, mempertandingkan 16 cabang lomba yang diikuti oleh 12 kecamatan. Setelah bertanding, keluar sebagai juara umum yakni Kecamatan Kurun, disusul Kecamatan Sepang, dan tempat ketiga Kecamatan Mihing Raya,” ucap Bupati Gumas Arton S Dohong, Minggu (9/6) malam.
16 cabang lomba yang dipertandingkan, yakni pawai budaya, dayung tradisional (putra-putri), Habayang (putra-putri), Balogo (putra-putri), Karungut (putra-putri), lomba deder berpasangan, lomba cipta karungut tingkat pelajar (putra-putri), tari daerah, lomba pop daerah (putra-putri), Manyipet (putra-putri).
Selanjutnya, Malamang, Mangenta, Masakan Tradisional, Pencak Silat Membuka Lawang Sakepeng (putra-putri), serta Maneweng, Menetek, Manila Kayu, Mangaruhi (putra-putri).
”Pelaksanaan FBMM ini merupakan perwujudan dan pelestarian nilai seni budaya dan olahraga tradisional oleh masyarakat kita, sekaligus upaya pemerintah menguatkan nilai seni budaya. Untuk itu, seluruh komponen masyarakat harus terus menjaga dan memelihara adat istiadat, tradisi, budaya, kearifan lokal, kawasan situs budaya serta peninggalan masa lalu,” ujarnya.
Selanjutnya terkait dengan pameran pembangunan yang dilaksanakan selama tujuh hari, kata dia, diikuti oleh 23 stand Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas, 45 stand UKM, dan satu stand perbankan.
”Dengan pelaksanaan pameran pembangunan tersebut, akan berdampak positif pada pelaksanaan pembangunan dan roda pemerintahan. Demikian juga iklim investasi dan dunia usaha akan dapat berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Melalui pameran dan temu usaha tersebut, kata dia, akan menunjukkan kepada masyarakat tentang hasil karya pribadi, kelompok masyarakat, lembaga swasta dan pemerintah. Ini juga menjadi media untuk evaluasi demi penyempurnaan karya yang telah dihasilkan dan merupakan tempat bertemu masyarakat dalam melakukan berbagai interaksi berupa pertukaran informasi.
”Adanya pameran ini juga dapat menggali potensi daerah untuk meningkatkan daya saing dalam industri kreatif, Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),” terangnya.
Sejauh ini, tambah dia, pembangunan di berbagai sektor memang telah dilaksanakan. Namun, hendaknya jangan sampai cepat berpuas diri dengan hasil yang sudah dicapai, karena setiap pembangunan merupakan sebuah proses panjang dan berlangsung terus menerus.
”Kita ingin pembangunan di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau terus berjalan, dalam rangka mencapai dan mewujudkan masyarakat sejahtera, bermartabat dan berdaya saing,” pungkasnya. (arm/oes)