NANGA BULIK - Pembukaan Festival Seni Qasidah (FSQ) VII Kalteng Tahun 2018 di Kabupaten Lamandau, Sabtu (7/7) malam, berlangsung meriah. Ribuan pasang mata langsung terpukau dengan pesta kembang api yang diluncurkan sesaat setelah Gubernur Kalteng Sugianto Sabran secara resmi membuka kegiatan.
Ribuan pengunjung dari seluruh kabupaten/kota di Kalteng juga disuguhi pertunjukan tarian kolosal satu jiwa. Penampilan selama 20 menit itu membuat penonton kagum dan berkali-kali memberikan tepuk tangan.
Tarian yang mengolaborasikan berbagai seni adat budaya di Kalimantan Tengah ini menunjukkan kuatnya persatuan masyarakat meskipun terdiri atas beragam suku dan agama. Sebanyak 300 penari dengan kostum cantik yang merupakan para pelajar asal Lamandau ini pun sukses menyajikan pertunjukan mewah dalam pembukaan FSQ VII.
Bupati Lamandau Marukan dalam laporannya menyampaikan, FSQ VII Kalteng 2018 di Kabupaten Lamandau mengangkat tema "Membangun insan yang cerdas dan bertaqwa, dalam harmoni jiwa yang cinta agama, nusa bangsa, dan budaya, menuju Kalteng yang semakin berkah".
Marukan berterima kasih kepada Gubernur Kalteng dan DPW Lasqi Kalteng yang telah memberikan kepercayaan kepada Kabupaten Lamandau sebagai tuan rumah FSQ VII Provinsi Kalteng.
”Terlebih ini merupakan akhir masa pimpinan saya sebagai bupati selama dua periode, sehingga ini adalah hadiah bagi umat muslim di Kalteng dan Kabupaten Lamandau secara khusus," ucap Marukan.
Ada tujuh cabang yang dilombakan dalam FSQ, antara lain cabang seni qasidah klasik putra putri, cabang seni qasidah kolaborasi, cabang seni hadrah, cabang bintang vokalis anak, remaja dan dewasa, serta cabang fashion islami benang bintik.
Sementara itu Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran berharap FSQ VII bisa berjalan dengan sukses dan lancar, karena telah melalui persiapan yang sangat matang. "Saya juga meminta kepada dewan juri untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga menghasilkan juara yang berkualitas," ucap Sugianto. (mex/yit)