SAMPIT –Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) mengharapkan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di jenjang SMA/SMK dan SLB tidak mengarah perpeloncoan. Kegiatan harus lebih bermanfaat dan memotivasi peserta didik.
Demikian sambutan Gubernur Kalteng yang dibacakan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Kotim Aspanur pada acara pembukaan MPLS bagi peserta didik baru SMKN 1 Sampit di halaman sekolah, Senin (16/7).
Dijelaskannya, MPLS bukan sebagai ajang untuk balas dendam bagi senior ke junior. Akan tetapi, melalui MPLS peserta didik baru akan mengetahui tentang lingkungan sekolah lebih mendalam sehingga mereka lebih nyaman dan aman karena diperlakukan dengan baik, wajar, dan ramah oleh seluruh warga satuan pendidikan baru.
“Saya berharap agar para guru dapat melaksanakan tugas dan fungisnya dalam mengajar, mendidik, melatih dan membimbing para peserta didik baru dengan baik dan benar,” pesannya.
Sementara itu, Ketua panitia MPLS SMKN 1 Sampit Pahnai menjelaskan, kegiatan MPLS mengedepankan pendidikan karakter sehingga dihindari sekecil apapun kegiatan yang bersifat menyakit atau membebani peserta.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan selama MPLS mulai 16-18 Juli 2018 yakni, upacara bendera dan baris berbaris, olahraga gembira, pengenalan sekolah dan kurikulum 2013, cara belajar efektif, pendidikan karakter dan budaya bangsa, cinta tanah air dan kesadaran berbangsa dan bernegera. Selain itu, etika pergaulan atau tata krama siswa, sekolah adiwiyata dan makna wawasan wiyata mandala, kepramukaan, sosialisasi, pembinaan mental agama di sekola, kerja bakti dan bakti sosial ke panti asuhan.
“Narasumber dari Polsek dan Koramil Baamang, pengusaha dunia usaha dan dunia industri serta para guru di SMKN 1 Sampit,” ujar Pahnai.
Kegiatan tidak hanya fokus pada pembukaan MPLS, tapi juga pelepasan 168 siswa yang akan menjalani praktik kerja industri (prakerin) tahap pertama. Mereka terdiri dari program studi keahlian pemasaran, akuntansi dan keuangan lembaga, administrasi perkantoran, multimedia, rancangan perangkat lunak (RPL) dan perbankan. Prakerin dimulai 23 Juli hingga 31 Desember 2018 atau sekitar 5 bulan.
“Tempat prakerin mereka ada 49 dunia usaha dan dunia industri termasuk instansi pemerintah dan swasta baik yang berada di dalam kota maupun di luar kota,” ucap Ketua Prakerin SMKN 1 Sampit Yayu Dwi R Astuti. (fin/yit)