PALANGKA RAYA – Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalimantan Tengah (Kalteng) Katma F Dirun mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Kalteng belum menerima informasi pasti, mengenai formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Pemprov Kalteng sebetulnya sudah menyampaikan usulan formasi kepada Kementarian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dari awal tahun 2018 lalu. Namun, ini sudah masuk pertengahan tahun, tapi belum juga ada jawaban dari kementerian mengenai usulan tersebut.
“Belum ada jawaban, dari awal tahun kemarin kan sudah diusulkan (formasi CPNS, Red), tapi sekarang Pemprov masih menunggu jawaban dari Kemenpan-RB karena meraka yang berkewenangan mengenai CPNS ini,” katanya, kemarin.
Kendati demikian, ada kemungkinan jawaban dari Kemenpan-RB akan disampaikan pada bulan Oktober nanti. Meski begitu, Katma masih belum berani berandai-andai mengenai kemungkinan tersebut karena belum ada informasi resmi dari kementerian terkait.
“Yang katanya bulan Oktober itu ada formasi hanya sebatas kabar burung. Kita tidak bisa pastikan benar, dan juga tidak bisa katakan tidak benar. Makanya, kepastian tunggu informasi resmi dari Kemenpan saja,” ucapnya.
Di satu sisi, ia berharap provinsi ini mendapat kuota formasi CPNS. Katma beralasan karena tiap tahun aparatur Negara di lingkup Pemprov Kalteng selalu berkurang karena cukup banyak yang memasuki masa pensiun. Bahkan berdasarkan data BKD, rata-rata per tahun ASN di Pemprov Kalteng yang memasuki masa purna tugas sebanyak 200 orang.
Katma menambahkan, dengan adanya moratorium penerimaan CPNS beberapa tahun lalu, maka jika diperhitungkan sudah ada ribuan pegawai negeri di Pemprov Kalteng yang pensiun. Sehingga, dapat dikatakan kebutuhan pegawai negeri di Pemprov Kalteng cukup besar.
“Untuk tahun 2018 ini saja, sekira 216 ASN yang akan pensiun. Belum lagi kalau kita hitung dengan tahun lalu, termasuk saat moratoriun kemarin. Jadi kita hanya bisa berharap, Kalteng mendapat kuota besar kalau ada penerimaan,” katanya.
Menurutnya, yang paling diperlukan saat ini adalah tenaga pendidik. Karena khusus untuk tenaga pendidik ini semakin tahun semakin bertambah jumlah yang dibutuhkan. Hal ini dikarenakan tiap tahun rasio antara guru dan murid sudah kurang ideal, sehingga harus ditambahkan jumlah gurunya.
“Tiap tahun kan jumlah murid akan bertambah, jadi kalau gurunya sedikit maka rasionya tidak sebanding. Oleh sebab ini sangat diperlukan tambahan,” terangnya. (sho/fm)