PALANGKA RAYA – Gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter di Nusa Tenggara Barat hingga merusak sejumlah bangunan, mengakibatkan korban jiwa dan ribuan warga menjadi korban. Mendapat perhatian penuh dari jajaran Kepolisian Daerah Polda Kalteng. Tak tangung-tanggung Kapolda Kalteng Irjen Pol Anang Revandoko secara sigap mengirim bantuan kemanusian, Senin (6/8).
Bantuan itu berupa pembalut wanita 40 dus, pampers 70 dus, beras satu ton 50 kilogram, susu 150 kaleng, obat-obatan 50 dus, sarung dan selimut 1.100 buah, minyak goreng 100 box, gula 600 KG, Supermi 544 dus, air mineral 225 dus, roti 200 kaleng dan sembako lainnya. Termasuk memberangkatkan 35 personel dari berbagai kesatuan menuju Nusa tenggara Barat.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Anang Revandoko mengatakan dengan cepatnya respon yang dilakukan Polda Kalteng, tentunya akan membuat pihak lain dan pengusaha di Kalteng, juga turut berpartisipasi dalam memberikan bantuan kepada sanak keluarga yang terkena musibah gempa.
“Para korban sangat membutuhkan bantuan. Kami atas nama masyarakat Kalteng merespon cepat sehingga terkumpul barang logistik sebanyak 5 truk, berupa pembalut, beras, susu, gula, sarden, minyak goreng, selimut, dan pampers. Siang ini akan kita berangkatkan ke NTB melalui Banjarmasin, Surabaya, Bali dan Lombok., mungkin dua hari barang sampai ke lokasi gempa,” ujarnya.
Didampingi Wakpolda Kalteng Brigjend Pol Dedi Parsetyo, Anang menerangkan berharap barang berharga sampai untuk warga di NTB yang sangat membutuhkan bantuan segera.
”Kita juga kirimkan dua regu anggota kepolisian, kesehatan, brimob, pamovit. Semoga masih banyak lagi membantu sebagai rasa kebangsaan. Saya berdoa korban diberikan kekuatan, kesehatan. Ini bukti Kalteng merespon cepat pada warga di NTB,” tuturnya didampingi seluruh pejabat utama Polda Kalteng.
Anang menyebutkan pengiriman logistik tersebut langsung dipimpin oleh Direktur Pengamanan Objek Vital (Pamovit) Kombes Pol I Nyoman Suwastra didamping personel Brimob Polda Kalteng yang akan mendampinginya hingga sampai di Lombok.
"Pengiriman logistik yang dilakukan melalui jalur laut dan darat ini diprediksi sampai daerah yang terkena gempa lusa. Sebab dalam perjalanan peniriman sembako tersebut memakan waktu selama dua hari," katanya.
Menurut Anang, langkah ini tidak lain untuk memberikan contoh kepada Polda -Polda lainnya agar memberikan respon yang sama. Karena pada bulan ini adalah momen kemerdekaan, itu artinya apabila ada daerah yang terkena musibah.Maka daerah lain juga mengalami sakitnya apa yang dirasakan korban gempa di sana.
"Kalau ada daerah yang sakit mari kita bantu, karena mereka adalah saudara setanah air, kita ingin menjadi sebuah “martil” artinya pemicu untuk semua kalangan untuk berbagi dan membantu sesame yang sedang mengalami musibah dan bencana alam,” tegasnya.
Anang menambahkan bantuan ini juga diberikan oleh Bhayangkari sebagai bentuk keperihatinan kepada masyarakat NTB, sekaligus bentuk kepedulian dalam meringankan beban yang saat ini sedang terjadi.
”Ini memang tidak banyak, tetapi inilah respon cepat bahwa kepolisian dan warga Kalteng cepat dalam memberikan kepedulian,” pungkasnya.(daq/vin)