SAMPIT – Progres pembangunan Pasar Mangkikit yang tak jelas, menimbulkan rasa curiga dari para pedagang. Pasalnya, PT Heral Eranio Jaya tak kunjung merampungkan kewajiban menyelesaian kios.
Para peniaga meminta pemerintah daerah mengadakan mediasi antara pedagang dan kontraktor dalam satu pekan ke depan. Pedagang menduga ada ketidakberesan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
”Saya sudah tidak sabar. Ini sudah kesekian kali saya dan pada pedagang lain diam. Kami meminta diadakan pertemuan antara pedagang dengan pengembang. Pemerintah kami beri waktu sepekan untuk mengabulkan itu,” ungkap Sahrudin, salah satu pedagang dengan amarah yang meluap-luap, Selasa (14/8) siang.
Hal senada diungkap Lia. Pedagang daging ayam di Pasar Subuh itu mengaku sudah bosan berada di lapak yang kumuh di samping Kodim 1015 Sampit. Ia ingin segera pindah ke kios baru yang ada di Jalan Pangeran Antasari.
”Namun apa daya, kiosnya belum selesai. Kami mau tidak mau tetap bertahan di Pasar Subuh ini,” keluhnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Wiwin Junianto Supriyadi mengaku belum mendapatkan laporan resmi soal ketidakberesan dalam pembangunan Pasar Mangkikit di Jalan Antasari Sampit.
Wiwin berharap para pedagang tak bertindak anarkis. Pihaknya menyarankan agar para pengurus pasar segera melaporkan ke SPKT Polres untuk dapat diambil tindakan.
”Saya hingga detik ini masih belum menerima laporan resmi dari pengurus Persatuan Pedagang Pasar Mangkikit (PPPM). Kalau tidak dilaporkan, ya kami tak bisa bergerak memeriksa siapapun yang tersangkut,” jelasnya.
Ketua PPPM Mohammad Sholeh mengatakan, dirinya telah melakukan koordinasi dengan para pengurus pasar lain tekait rencana demo dan tuntutan warga. Namun, dirinya masih belum melakukan koordinasi dengan para pedagang yang ada.
”Kami sudah rapat. Antar pengurus sudah berkoordinasi. Tinggal menyampaikan kemauan para pedagang saja bagaimana. Kami memfasilitasi,” tegas Sholeh. (ron/yit)