PALANGKA RAYA - Nasib naas dialami pria bernama Tumiran alias Tompel diumurnya 50 tahun. Buruh bangunan itu tewas tersengat aliran listrik bertegangan tinggi di atap warung di kompleks lokalisasi Bukit Sungai, Kilometer 12, Palangka Raya. Pengisap rokok itu ditemukan tak bernyawa dengan kondisi wajah terbakar dan tertelungkup serta bertelanjang dada.
Insiden itu terjadi ketika warga jalan Pal 12 itu memperbaiki seng dan talang air di warung Napsri (50), Selasa (28/8) sekitar pukul 09.00 WIB. Kontan musibah itu membuat panik dan gempar warga di kompleks lokalisasi terbesar di Palangka Raya tersebut. Kasus itu kini sudah ditangani Polres Palangka Raya dan lokasi kejadian diberi garis polisi.
Beberapa barang bukti diamankan. Diduga bagian atap sudah teraliri listrik bertegangan tinggi. Saat kejadian kawasan sekitar terjadi pemadaman lsitrik. Tetapi ketika memperbaiki talang air, listrik kembali hidup hingga membuat korban langsung kesetrum dan tewas di lokasi kejadian. Usai evakusi jenazah Tompel dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Doris Slyvanus Palangka Raya guna divisum.
Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar melalui Kabag Ops Kompol Heri Purwanto menerangkan bahwa tidak ditemukan unsur tindak pidana dalam kejadian ini. Korban memperbaiki atap seng dan talangan air, kemudian menyentuh kabel listrik hingga langsung kesetrum dan tewas di lokasi kejadian.
”TKPnya diatas atap warung milik Napsir disamping karaoke Melati di kompleks Lokalisasi Pal 12. Kita akan mintai keterangan beberapa saksi dan korban ketika ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa, posisinya tertelungkup dan tanpa menggunakan baju. Kondisinya wajah terbakar,” ujarnya di lokasi kejadian.
Purwanto menerangkan awalnya korban diminta oleh pemilik warung, untuk memperbaiki talang air di atap rumah karena bocor. Namun ada beberapa warga sempat melarang. Tetapi tak berapa lama ternyata korban sudah naik ke atap menggunakan tangga. Pada saat itu kondisi listrik dalam keadaan padam.
Namun setelah beberapa saat memperbaiki talang, listrik menyala dan langsung menyetrum korban hingga tewas di lokasi kejadian. Keadaan korban pun memprihatinkan, bagian wajah seperti terbakar dan tewas dalam posisi tertelungkup.
”Ini murni kesetrum dan korban tewas di lokasi. Informasi dari saksi-saksi di lapangan, korban sedang memperbaiki rumah Bapak Napsri dan mengetahui jika asa aliran listrik di sana. Tapi guna kepentingan penyelidikan, jenazah korban dibawa ke RSUD Doris Sylvanus untuk dilakukan visum et repertum dan masih kita selidiki,” pungkasnya.
Sementara itu, tetangga korban, Sri Lestri mengatakan dirinya tidak menyangka sampai peristiwa iu terjadi. Korban memang dimintai tolong untuk untuk memperbaiki talang air. Karena kondisi listrik padam korban langsung naik di atas atap, namun tak berapa diatas listrik menyala dan korban langsung kesetrum dan tak bergerak.
“Sebelum naik itu, korban paginya membersihkan parit-parit di belakang warung. Tak berapa lama Napsir berteriak dan minta tolong. Korban sudah tak bergerak dan memang di atap itu ada arus listriknya, jadi korban langsung kesetrum dan tewas di tempat,” pungkasnya.
Informasi di lapangan, kejadian bermula saat korban hendak memperbaiki talang seng di warung. Diketahui, saat naik kondisi listrik di wilayah tersebut tengah mati. Beberapa saat berada di atas atap, tiba-tiba suara hentakan palu dari korban terhenti. Hal ini pun membuat Napsri curiga dan akhirnya menemukan korban sudah tergeletak dengan kondisi tangan terjuntai dari balik seng. (daq/vin)