PANGKALAN BUN - Semarang Medical Center (SMC) Rumah Sakit Telogorejo meningkatkan standart pelayanan kesehatan dalam mengikuti kemajuan teknologi terkini di era milenial. Pasien SMC RS Telogorejo sudah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik dalam bidang neuro dan infertilitas, dengan didampingi tenaga ahli dibidangnya. Pelayanan kesehatan Neuro berkaitan dengan penyakit epilepsi dan parkinson sedangkan IVF fokus pada bayi tabung.
Untuk menghadapi perubahan besar - besaran di era MEA diperlukan kesungguhan dan keterlibatan semua bidang, salah satunya bidang perumahsakitan. Rumah sakit dituntut untuk dapat bersaing dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik mengacu pada kebutuhan pasien yang berorientasi internasional. Teknologi terkini yang disajikan rumah sakit ini bertujuan untuk mendekatkan masyarakat dengan layanan SMC RS Telogorejo yang one stop health care service.
Spesialis Bayi Tabung SMC RS Telogorejo dr M. Thohar Arifin mengatakan bahwa secara resmi SMC RS Telogorejo pada tahun 2012 telah memulai program bayi tabung yang merupakan salah satu solusi untuk pasangan yang kesulitan punya anak.
“Caranya pertemuan telur dan sperma itu di tabung di laboratorium, ini menjadi pilihan pasangan yang belum mempunyai anak karena kemungkinan berhasil dibandingkan cara lain misalnya insemninasi dan cara alami pada pasangan yang sulit punya anak dengan keberhasilan 30 persen,” ujar Thohar, usai Seminar di Hotel Swissbellin Pangkalan Bun, Minggu (16/9).
Menurut Thohar ada faktor yang tidak dapat dikendalikan untuk mengikuti program bayi tabung, yakni mengenai faktor umur, untuk hasil terbaik perempuan yang mengikuti program ini adalah di bawah usia 37 tahun. Sehingga idealnya baru setahun menikah belum punya anak harus segera konsultasi.
Sementara itu, Spesialis Epilepsi SMC RS Telogorejo Prof. dr. Zainal Muttaqin menjelaskan, perkembangan baru dalam bidang kedokteran untuk penanganan pasien epilepsi yang jumlahnya banyak sekurang-kurangnya ada 2 juta orang penyandang epilepsi di Indonesia.
“Jumlahnya dari 2 juta. Sepertiganya atau 700 ribu orang yang sulit sembuh, walaupun dia sudah mengkonsumsi obat-obat yang diberikan pada pasien epilepsi tetap saja kambuh. Dari 700 ribu diperkirakan separuhnya 350 ribu adalah orang yang bisa ditolong dengan pembedahan,” imbuhnya.
Zainal meneruskan, kemajuan teknologi tersebut saat ini dikembangkan di Semarang. Sampai dengan Desember tahun 2017 sudah ada sekitar 600 pasien dari seluruh Indonesia yang telah dibantu untuk penyembuhan penyakit epilepsi dengan pembedahan.
“Di dalam bidang epilepsi angka bebas kejang kita itu sekitar 70 sampai 80 persen pasien, yang masih ada kejangnya berkurang sampai 90 persen frekuensinya, sebagai contoh yang sebelumnya 5 kali dalam sebulan kambuh, sekarang bisa 5 kali dalam setahun, menurun 90 persen,” tandasnya.
Epilepsi atau Penyakit Ayan masih sering kita jumpai di masyarakat. Bukan penyakit menular dan sebagian besar bukan penyakit keturunan. Sayangnya, masih saja ada stigma negatif terhadap Orang Dengan Epilepsi (ODE). Ada yang dikucilkan dari lingkungan, dijauhi dari teman, dikeluarkan dari sekolah, terhambat karirnya, hingga ke masalah rumah tangga dan kesulitan memperoleh Surat Ijin Mengemudi. Bagi ODE dan keluarganya, epilepsi bukan sekedar persoalan medis, tapi juga berpengaruh pada hubungan sosial dan ekonomi keluarga.
Dengan berkembangnya teknologi maka semakin banyak pula masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat umum. Selain epilepsi yaitu masalah infertilitas. Infertilitas yaitu ketidakmampuan pasangan suami isteri untuk hamil setelah menikah selama 1 tahun dengan hubungan seksual yang teratur tanpa proteksi, penyebab infertilitas ada banyak mulai dari gangguan haid sampai adanya polip atau kista yang diperlukan tindakan khusus untuk menangani kasus tersebut.
Semarang Medical Center (SMC) RS. Telogorejo turut serta meningkatkan standart pelayanannya dalam mendukung program MEA, dengan mempersiapkan pelayanan kesehatan berbasis internasional, guna mendapatkan pelayanankesehatan yang terbaik.
Rumah sakit yang memiliki visi menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama dan Terdepan dalam Layanan Unggulan ini hanya berjarak sekitar 400 meter dari kawasan simpang lima Semarang.
Adapun pelayanan unggulan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Telogorejo saat ini antara lain Layanan Jantung dan Vaskuler, Syaraf, serta Bayi tabung. Di usianya yang mencapai angka 67 tahun ini RS Telogorejo terus melakukan pembenahan baik SDM, peralatan medis, serta mutu dan kualitas pelayanan. Sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Jawa Tengah pada umumnya dan Semarang khususnya. (jok/sla)
min tolng info in di info sampit ada kehilangan hp 3 buting merek xiomi 4x ciri ciri nya layar retak sma pp nya cewek trus yng 4a ciri cirinya retak sedikit di layr bwah trus pp nya gmbr anjing putih trus yng redmi not 2 retak scren ny..kejadian tdi jm 2 an..alamat jl sawit raaya 4 smpit pkaln bun..ciri ciri orng yng ngmbil pakai motor fino warna ungu plat nomor nya kh.5346 lu.ciri" memakai clena panjng pakai baju hem panjang kotak" warna hitam putih pakai sepatu helem gm warna hitam .tolong di infokan min????????