PALANGKA RAYA – Teroris dan kelompok radikal lancarkan serangan ke Kota Palangka Raya, Kamis (20/9) pagi. Aksi brutal kawanan teroris tersebut dilakukan pada kegiatan Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2018 dan deklarasi Pemilihan Umum (Pemilu) damai di Bundaran Besar. Teroris juga sempat menyandera Ketua KPU Kalteng.
Berdasarkan pantauan Radar Sampit, serangan teroris tersebut diawali dengan melancarkan tembakan kepada personel kepolisian, kemudian pengeboman massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang menggelar kampanye.
Polda Kalteng dan Korem 102 Panjung Panjung pun menurunkan personil terbaik menangani para teroris tersebut. Ratusan peluru bertaburan dari senjata laras panjang personel kepolisian dan TNI.
Serangan teroris tersebut membuat kecurigaan masing-masing pendukung presiden karena simpang siurnya informasi yang beredar. Bentrok tidak dapat dihindarkan, hingga terjadi pembakaran kantor pemerintahan oleh masa pendukung. Beberapa warga sipil terluka dan harus meregang nyawa dalam serangan yang dilakukan pria bersenjata.
Beruntung aparat Kepolisian bertindak cepat dan sigap. Dibantu peralatan yang canggih, aksi para teroris dalam simulasi yang digelar Polda Kalteng tersebut berhasil diatasi. Kapolda Kalteng Irjend Pol Anang Revandoko mengatakan, Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2018 dan deklarasi Pemilihan Umum (Pemilu) damai serta simulasi ini merupakan kesiapan Polda Kalteng dalam pengamanan dan memastikan kelancaran tahapan pemilu di Kalimantan Tengah. Secara keseluruhan pengaman pemilu 2019 melibatkan 272.886 personel Polri seluruh Indonesia.
”Ini kegiatan terpusat, Polri dibantu TNI dan stakeholder terkait lainnya sepakat untuk memastikan kelancaran pemilu dan operasi ini dilaksanakan sejak 20 Oktober 2018 hingga 21 Oktober 2019,” ujarnya.
Kegiatan ini mengedepankan preventif dan represif yang didukung kegiatan intelijen, penegakkan hukum, dan rehabilitasi melalui pergelaran fungsi kepolisian berbentuk satuan tugas.
”Saya tegaskan perkuat solidaritas dan sinergitas TNI, Polri dalam mewujudkan pemilu yang aman, lancar, dan damai,” tegasnya.
Anang menambahkan seluruh personel TNI dan Polri juga harus menjaga netralitas dan menghindari tindakan yang dapat mencederai netralitas tersebut, sehingga penyelenggaraan pemilu dalam setiap tahapannya berjalan lancar.
“Saya tekankan semuanya netral bagi TNI dan Polri. Pihak lain seperti KPU, Bawaslu dan lainnya untuk independen dan melaksanakan tugas yang diemban sesuai aturan hukum berlaku. Apel gelaran ini juga dihadiri perwakilan seluruh parpol dan saya minta sama-sama menjaga Kalteng kondusif,” pungkasnya. (daq/arj)