SAMPIT – Polemik yang terjadi di tubuh Batamad Kotim berakhir. Kepala Batamad Kotim Hermi Lukas dan Untung TR bertemu dan sepakat menyatakan konflik internal di tubuh organisasi adat itu selesai.
Hal itu dikatakan Untung TR yang juga menjabat Ketua Harian Dewan Adat Dayak Kotim itu bersama Hermi Lukas di kantor DAD Kotim Jalan Jenderal Achmad Yani, Kamis (11/10). Didampingi sejumlah aparat dari Polres Kotim, anggota Batamad, dan DAD Kotim, Untung maupun Hermi menyatakan mereka tak ada masalah lagi.
”Kami berdua sudah rukun lagi. Masalah ini sudah kami nyatakan selesai,” ujar Untung TR.
Untung juga mengklarifikasi isu yang beredar soal dirinya mendeklarasikan diri sebagai Plt Kepala Batamad Kotim. Untung menyatakan, sebelum ada Musyawarah Daerah (Musda), Hermi Lukas masih menjadi Kepala Batamad Kotim yang sah sesuai Surat Keputusan (SK) dari Batamad Provinsi Kalimantan Tengah.
”Saya tegaskan. Saya tidak pernah memproklamirkan diri sebagai Plt Kepala Batamad. Hingga saat ini, juga saya menyatakan Pak Hermi Lukas masih kepala Batamad sesuai SK yang berlaku,” tambahnya.
Terkait isu perekrutan 200 anggota Batamad ilegal yang sempat beredar, Untung juga menyanggah hal itu. Dia tidak pernah merekrut anggota sembarangan tanpa proses yang sesuai peraturan.
Meski demikian, dia tak menampik bakal ada pengukuhan sekitar 20 anggota Batamad yang diaktifkan untuk menambah keanggotaan. Hal itu juga telah ia bicarakan dengan Hermi Lukas.
Sementara itu, Hermi Lukas meminta maaf kepada semua pihak yang ikut dirugikan atas isu yang beredar. Dia juga menyatakan, konflik internal yang terjadi telah usai.
”Saya memohon maaf kepada semua pihak yang terlibat atas polemik yang terjadi beberapa waktu belakangan ini. Intinya, permasalahan antara saya dengan Pak Untung selesai sampai di sini. Kami kembali bersama membangun dan menjaga Kotim,” ungkap Hermi.
Sebelum melakukan pertemuan dengan media, Untung maupun Hermi sebelumnya telah melakukan pertemuan secara pribadi untuk melakukan musyawarah dan penyelesaian konflik. Keduanya sepakat menganggap isu yang beredar adalah karena kesalahpahaman.
Hermi juga mengimbau ratusan anggota Batamad, agar pada 14 Oktober mendatang, ikut membantu pengamanan pelantikan Ketua DAD Kotim. Hermi meminta semua pihak tidak bersikap kasar dan arogan ketika pelaksanaan pelantikan dilangsungkan.
”Saya juga mengimbau anggota Batamad Kotim untuk ikut mengamankan pelantikan yang akan berlangsung pada Minggu nanti. Saya harap jangan ada aksi anarkis atau apa pun. Saya yakin, anggota Batamad tidak seperti itu. Apabila ditemukan yang anarkis, intinya itu kesalahan dari oknumnya, bukan Batamadnya,” tegasnya. (ron/ign)