PALANGKA RAYA – Bupati Sukamara terpilih H Windu Subagio diangkat menjadi Anggota Senat Kehormatan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Sabtu (13/10). Menurut Dekan FISIP UMP M Yusuf, Windu mendapatkan penghargaan itu karena dinilai layak berkat pemikirannya dalam hal pembangunan.
“Kita berharap, pemikiran-pemikiran Windu sebagai bupati dapat mengatasi persoalan pembangunan khususnya di Sukamara,” ucap Yusuf didampingi Ketua Prodi Komunikasi UMP Junaidi, sebagai fasilitator dengan media, di aula UMP Sabtu (13/10).
Yusuf menyebut, UMP ikut ambil bagian melalui bidang akademis bekerja sama dengan bupati mendorong pembangunan di kabupaten yang memiliki garis pantai mencapai 75 Km dan memiliki potensi perikanan cukup besar.
Terkait gelar kehormatan tersebut, Windu menyebut salah satu upaya untuk memajukan daerah adalah menyiapkan aset sumber daya manusianya. Khususnya membekali kamu generasi muda di bidang pendidikan. “Harus diakui jumlah anak usia sekolah yang tidak bersekolah di Sukamara tertinggi di Kalteng. Secara logika ini juga menyebabkan jumlah pernikahan dini cukup tinggi di Sukamara. Padahal majunya suatu daerah juga didukung tingkat pendidikan penduduknya,” kata Windu.
Karena itu, imbuh bupati yang menerapkan Gerakan Disiplin dalam 100 hari masa kerjanya (dilantik sebagai Bupati Sukamara bersama Wakil Bupati H Ahmadi pada 24 September lalu), pada 2020 mendatang dia menargetkan berdirinya perguruan tinggi (PT) di Sukamara.
“Diharapkan PT ini nanti tak hanya diminati warga lokal, tetapi juga kabupaten lain yang berdekatan bahkan dari provinsi tetangga, Kalimantan Barat (Kalbar). Sebab, posisinya berdekatan dengan Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang, Kalbar,” ucapnya.
Sebagai langkah awal memajukan pendidikan di kabupaten berjuluk Bumi Gawi Barinjam (artinya bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan mulia), Windu menyebut pihaknya menjajaki kerja sama dengan sejumlah perusahaan. Tepatnya untuk pengadaan bus sekolah, mengingat fasilitas angkutan umum untuk anak sekolah masih sangat terbatas. Lokasi pemukiman menuju sekolah pun, sama seperti pada umumnya wilayah di kabupaten lain di Kalteng, lokasi cukup jauh.
Selain pendidikan, Windu juga bicara pekerjaan rumah yang menantinya, diantaranya menyediakan listrik bagi sejumlah desa yang belum teraliri listrik, menyelesaikan dan menyempurnakan jalan ke Jelai dan membuka akses jalan ke wilayah Kalimantan Barat, menyediakan sarana air bersih di wilayah Kuala Jelai.
“Dari 29 desa yang ada, sembilan desa belum teraliri listrik yakni yakni Desa Air Dua, Desa Sungai Baru, Desa Sungai Raja, Desa Petarikan, Desa Sungai Bundung, Desa Sei Damar, Desa Pampaning, Desa Pulau Nibung dan Desa Jihing,” jelasnya seraya menyebut ini pun akan diprioritasnya. (vin/arj)