SAMPIT- Aksi warga Kecamatan Parenggean dalam menghimpun dana bagi korban bencana alam di Palu, Sigi dan Donggala patut diacungi jempol. Hasilnya, terkumpul dana dana sekitar Rp 106,454 juta. Dengan rincian dana satgas kecamatan Rp 95,545 juta dan dari Palang Merah Remaja Parenggean Rp11 juta.
Dana yang terhimpun ini langsung diserahkan Camat Parenggean, Siyono kepada Sekda Kotim Halikinnor, di markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kotim, Senin (15/10) kemarin.
"Kami menerima hasil pengumpulan dana bantuan untuk korban gempa, dan ini sangat disukuri kerena jumlahnya mencapai Rp106,454 juta," ungkapnya.
Dirinya juga menyatakan terimakasih atas bantuan dari pihak Kecamatan Parenggean tersebut, dan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan tim di kecamatan tersebut. "Mudah-mudahan ini bisa meringankan beban para korban,"tambah Halikin
Lebih lanjut dikatakannya, dana yang terhimpun itu nantinya akan digabung dengan sumbangan dari berbagai komunitas dan kelompok di Kota Sampit. Rencananya Pemkab Kotim akan menyerahkan secara langsung bantuan itu ke pihak yang mengelola sumbangan di Palu. Halikin menargetkan sedikitnya Rp500 juta dana yang akan disalurkan ke Palu. Namun, jika pun masih kurang, maka pemerintah daerah akan menutupinya. Selain itu, Pemkab Kotim juga akan menyerahkan bantuan ke Lombok sekitar Rp 360 juta. “Pengumpulan ini akan berakhir 30 Oktober mendatang, “cetusnya.
Siyono menyatakan, penggalangan dana tersebut bekerjsama dengan Palang Merah Remaja (PMR), pramuka, tokoh masyarakat, pejabat di kecamatan tersebut, dan lainnya. Dana tersebut murni bantuan dari masyarakat Parenggean yang ingin menyisihkan uangnya dan juga pakaian layak pakai untuk para korban.
"Alhamdulillah antusias masyarakat sangat tinggi untuk bantuan. Dan ini merupakan hal yang patut kami syukuri. Guna meringankan beban para korban di sana,” ungkapnya.
Anggota DPRD Kotim, Abdul Khalik menambahkan, terhimpunnya dana tersebut membuktikan bahwa warga Parenggean sangat simpati dengan kejadian kemanusian tersebut. ”Bahkan ada yang dihimpun dalam sehari bisa sampai RP 30 jutaan. Hal ini harus jadi contoh sebagai anak bangsa yang memilki simpati dan kepedulian tinggi, “tandasnya.(ang/gus)