SAMPIT – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), masih melakukan verifikasi data berkas yang masuk terkait pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS). Hasil verifikasi panitia, masih ditemukan berkas yang tidak memenuhi syarat (TMS).
Kepala BKD Kotim Alang Arianto menjelaskan, hingga hari terakhir pendaftaran online, sudah terdata 3.084 berkas. Total berkas fisik yang masuk ke BKD sebanyak 2.784 berkas dan terverifikasi sebanyak 2.382 berkas. Pendaftaran online akan ditutup hari ini dan penerimaan berkas fisik sampai 17 Oktober.
”Berkas fisik yang masuk ke BKD setiap harinya antara 300-400 berkas. Rabu jadi hari terakhir BKD menerima berkas fisik dari kantor pos,” kata Alang, Senin (15/10).
Alang mengungkapkan, berkas yang tergolong TMS itu, terutama dari legalisir ijazah, KTP, dan KK. Sebagian ada yang hanya diberikan cap stampel, tapi tidak ditandatangani. Sebagian ada juga bukan pihak berwenang yang menandatangani, seperti ijazah yang harus ditandatangani direktur atau wakil bidang akademik.
”Kesalahan prosedur dan tidak teliti seperti ini tidak begitu diperhatikan peserta, sehingga hal ini akan dipertimbangkan lagi oleh tim panitia,” kata Alang.
Alang melanjutkan, sama halnya dengan syarat Surat Tanda Registrasi (STR) untuk tenaga kesehatan. Sebagian ada yang hanya menyertakan surat keterangan. Hal itu tidak memenuhi syarat, karena tidak diketahui pasti kapan tenaga kesehatan yang bersangkutan mendapatkan STR-nya.
”Pengumuman lulus berkas ini akan disampaikan 21 Oktober mendatang,” ujarnya.
Terkait pendaftaran, lanjut Alang, sebagian besar pelamar merupakan warga Kotim, terlebih untuk sekolah tinggi kesehatan perawat dan bidan. Ada juga pendaftar dari kabupaten lain di Kalteng. Termasuk dari provinsi lain, seperti Kalsel dan daerah di Jawa.
”Sekitar 20 orang tim verifikasi terus bekerja. Siang malam melakukan verifikasi data fisik. Sebagian memang terlihat ada yang tidak serius mendaftar, karena terlihat asal-asalan mengunggah berkas,” pungkasnya.
Hampir Tembus 5 Juta
Sementara itu, pendaftaran CPNS baru secara online di website sscn.bkn.go.id ditutup tadi malam (15/10) pukul 23.59 WIB. Sejak awal Badan Kepegawaian Negara (BKN) memperkirakan jumlah pelamar berkisar 5 juta orang. Data BKN sampai kemarin (15/10) sore menyebutkan jumlah pelamar mencapai 4,4 juta orang lebih.
Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan mengatakan data sampai kemarin pukul 16.00 WIB menyebutkan jumlah akun pelamar CPNS baru mencapai 4.410.228 orang. Dari jumlah tersebut, pelamar yang sudah menyelesaikan proses pendaftaran ada 3.470.567 orang. Dengan demikian masih ada sekitar 1 juta pelamar yang belum menyelesaikan proses pendaftaran.
Dia menegaskan, BKN tidak memberikan toleransi kepada pelamar yang sudah membuat akun lamaran, tetapi belum menyelesaikan proses pendaftaran. Dia berharap di sisa waktu sampai tadi malam, seluruh peserta menyelesaikan proses pendaftarannya.
Ridwan lantas menyebutkan, instansi pusat yang paling sedikit pelamarnya. Badan Pengawas Tenaga Nuklir menjadi yang paling sedikit dengan jumlah pelamar hanya 686 orang dengan jumlah formasi 25 kursi. Kemudian Kemenkopolhukam ada 703 pelamar (formasi 21 kursi), Setjen Komisi Yudisial ada 744 pelamar (formasi 21 kursi), Setjen MPR ada 750 pelamar (formasi 23 kursi), dan Badan Informasi Geospasial ada 823 pelamar (formasi 50 kursi).
Setelah selesai proses pendaftaran, BKN mempersiapkan infrastruktur komputer untuk seleksi kompetensi dasar (SKD). Kepastian jumlah unit komputer belum ditetapkan hingga kemarin. ’’(Teknis jumlah komputer, Red) masih dirapatkan,’’ katanya.
Sejak awal BKN memprediksi jumlah pelamar CPNS baru tahun ini berkisar 5 juta orang, sehingga mempersiapkan infrastruktur komputer untuk SKD berbasis komputer dengan kapasitas 10 juta orang. Unit komputer yang digunakan untuk ujian juga menggunakan infrastruktur untuk ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Sementara itu, Kementerian PAN-RB sudah menetapkan bahwa lokasi tes CPNS berbasis komputer tersebar di 873 titik. Dari jumlah tersebut 237 titik merupakan infrastruktur milik BKN. Sisanya sebanyak 636 titik merupakan fasilitas UNBK. ’’Sistem UNBK akan ktia sinkronkan dengan BKN,’’ kata Menteri PAN-RB Syafruddin.
Dia menjelaskan, ada 76 kementerian dan lembaga serta 293 instansi daerah menggunakan fasiltias komputer milik BKN. Kemudian ada 233 instansi lainnya menggunakan fasilitas komputer UNBK. Mantan Wakapolri itu menegaskan bahwa panitia seleksi nasional (panselnas) harus berorientasi memudahkan masyarakat dalam mengakses lokasi ujian.
Sebagaimana diketahui, tahun ini formasi CPNS baru untuk instansi pusat dan daerah berjumlah 238.015 kursi. Untuk instansi pusat tersedia 51.271 formasi yang tersebar di 76 kementerian dan lembaga. Sementara itu instansi daerah mendapatkan jatah 186.744 formasi yang tersebar di 525 instansi.
Formasi guru menduduki peringkat teratas. Perinciannya adalah guru Kemenag di kabupaten dan kota sebanyak 12 ribu formasi. Kemudian guru kelas dan mata pelajaran pemda ada 88 ribu formasi. Lalu guru agama di pemda ada 8 ribu formasi. Selain itu formasi dosen di Kemenrsitekdikti dan Kemenag ada 14.454 formasi. (wan/jpg/dc/ign)