SAMPIT-Prestasi atlet Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) di ajang Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) ke XI Kalteng di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara (Barut), cukup meningkat drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Raihan ini pun mampu memuaskan pemerintah kabupaten setempat, yang senantiasa melakukan pembinaan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kotim, Najmi Fuadi menjelaskan, sebelumnya Kotim dituduh membawa atlet dari luar daerah. Padahal lanjutnya, atlet yang dipersoalkan kontingen kabupaten lain itu memang asal Kotim yang saat ini sedang kuliah di Malang, Jawa Timur.
Menurutnya hal tersebut sudah dijelaskan ke penyelenggara dan dapat dibuktikan oleh pengurus Cabang Olah Raga (Cabor) terkait, sehingga permasalahannya dapat diselesaikan.
"Kami puas dengan capaian atlet Kotim, karena sudah mampu meningkatkan prestasi hingga mampu menduduki posisi dua klasmen sementara, dengan 37 medali emas. Sebelumnya ada di peringkat empat, dan saat ini berada di posisi kedua,” paparnya, Kamis (25/10) kemarin.
Namun disisi lain dirinya menyayangkan ada beberapa peserta Porprov yang malah membawa atlet yang level bertandingnya sudah skala internasional, yakni di Asian Games. Hal ini tentunya menyebabkan ketidakseimbangan kompetisi dengan atlet lokal yang masih berupaya membangun sebuah prestasi.
"Seharusnya sudah ada aturan tegas dari pengurus KONI Provinsi terkait hal tersebut. Sebab tidak akan seimbang, jika atlet yang sudah bertanding di skala internasional bertanding lagi di level provinsi. Jadi jelas saja mereka mampu menang, dan menguasai pertandingan," pungkasnya.
Najmi juga menambahkan, kondisi ini sama saja dengan tidak adanya upaya pembibitan atau kaderisasi atlet-atlet baru di Kalteng, karena hanya mementingkan keegoisan kelompok. Ditegaskannya, hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi dan saran untuk KONI Provinsi Kalteng, agar dapat membuat aturan yang benar dan adil terkait pelaksanaan Porprov ke depannya. (dc/gus)