PALANGKA RAYA – Penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kalimantan Tengah harus diwaspadai. Sebab, kondisi cuaca sekarang ini sangat rentan untuk perkembangan nyamuk aedes aegypti yang dapat menularkan penyakit tersebut.
Berdasarkan data Dinkes, DBD pada September terjadi sebanyak 114 kasus. Tercatat ada dua orang meninggal dunia. Warga yang meninggal dunia terjadi dua daerah, yakni Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kota Palangka Raya.
”Tapi, memang kasus meninggal yang baru ini karena terlambat. Untuk bulan ini terus dipantau perkembangannya,” kata Yayuk kemarin, (29/10).
Meski kasus DBD pada September tercatat sebanyak 114 kasus dengan dua orang meninggal, lanjutnya, namun untuk menetapkan kasus luar biasa (KLB) masih perlu diperhitungkan.
Yayuk menjelaskan, penetapan KLB dilihat dari perkembangannya. Hal itu berdasarkan laporan pusat kesehatan kepada pemerintah. Lalu, pemerintah melalui dinas terkaitnya melakukan penyelidikan epidemologi (PE) untuk seterusnya dijadikan dasar penetapan status KLB.
”Karena yang menentukan KLB atau tidak, berdasarkan keputusan wilayah masing-masing. Jadi, di tingkat provinsi (penetapan KLB, Red) dilakukan kalau sudah banyak daerah yang menetapkan KLB,” ucapnya.
Mendengar kabar adanya warga meniggal akibat DBD, Pj Sekda Kalteng Fahrizal Fitri segera mengulurkan tangannya untuk meringankan beban keluarga duka. Pasalnya, warga yang tergolong kurang mampu.
Menanggapi beberapa kasus DBD yang mengakibatkan orang meninggal dunia, Fahrizal meminta agar pelayanan terhadap penderita DBD tetap optimal. Untuk hal yang sifatnya darurat, perlu ditangani segera.
”Saya akan coba cek lagi ke rumah sakit agar penderita DBD segera tertangani. Terlebih saat ini Kalteng telah mulai memasuki awal musim penghujan yang biasanya kasus DBD meningkat,” ujarnya.
Fahrizal juga akan meminta Dinkes Kalteng segera berkoordinasi dengan dinkes kabupaten dan kota untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan, agar jangan sampai jatuh korban akibat DBD. Selain itu, melakukan kerja sama untuk segera melakukan fogging massal di daerah rawan DBD.
”Kepada masyarakat, saya imbau apabila mendapatkan anggota keluarganya yang sakit diduga DBD, harus segera dibawa ke pusat kesehatan. Kalau memang terlihat sudah parah, segara bawa ke rumah sakit terdekat,” tandasnya. (sho/ign)