PALANGKA RAYA – Hari pertama pelaksanaan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berjalan lancar, Minggu (4/11). Kendala pasokan listrik dan jaringan internet yang terjadi sejak beberapa hari lalu di Kota Palangka Raya, tidak menganggu kelancaran pelaksanaan tes berbasis Computer Assisted Test (CAT) ini.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalteng Katma F Dirun menyebutkan, jauh sebelum pelaksanaan tes ini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak PLN khususnya untuk menjamin ketersediaan listrik. Begitu juga soal jaringan internet, BKD juga melakukan koordinasi dengan pihak Telkom.
“Ada bantuan satu unit genset dari PLN, jadi misalkan listrik padam, genset secara otomatis menyuplai energi. Komputer yang digunakan tidak akan mati, karena gensetnya selalu siap. Begitu juga soal jaringan internet, selama listrik stabil maka jaringan juga stabil,” terangnya, diwawancarai usai meninjau persiapan tes CPNS tersebut.
Katma mengklaim sarana dan prasarana yang dimiliki sangat sanggup digunakan, meski dalam satu hari penggunaannya terbilang padat. Dalam satu hari saja, ucapnya, akan ada 600 peserta yang akan bergiliran menggunakan 100 unit komputer di BKD.
“Sanggup saja, mulai dari komputernya dan genset. Ini semua sudah diatur, jadi biarpun dalam satu hari penggunannya padat, masih bisa digunakan secara maksimal,” tambahnya
Sementara itu, jalannya pelaksaan tes dipastikan diawasi secara ketat oleh panitia. Sebelum masuk ruang tes, para peserta diminta menunjukan kartu registrasi dan kartu tanda penduduk (KTP) untuk dicocokan dengan identitas peserta. Tak sampai di situ, peserta juga akan diperiksa menggunakan metal detector guna memastikan tidak ada barang eletronik yang dibawa.
“Handphone, jam tangan dan barang-barang elektronik lain. Bahkan alat tulis juga tidak boleh, yang hanya dibawa ke ruang tes hanya kartu registrasi dan KTP,” ucapnya.
Tidak ada toleransi bagi para peserta yang melanggar tata tertib dan peraturan yang dibuat panitia. Pelanggaran terhadap aturan, khususnya yang bersifat fatal akan ditindak tegas dengan diskualifikasi. Pelanggaran fatal yang dimaksud berupa manipulasi data dan membawa contekan dalam bentuk apapun.
Dalam pelaksanaan tes CPNS kali ini, selain diawasi oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) selaku panitia inti, pihak lain seperti BKD, Ombudsman dan Inspektorat turut mengawasi. Sehingga dipastikan tidak ada ruang untuk berbuat curang dalam tes ini.
“Tes ini, hasilnya langsung keluar. Jadi hasilnya itu bisa dipantau di monitor yang ada di depan gedung tes. Keluarga perserta, masyarakat dan siapapun bisa lihat hasilnya,” tandas Katma F Dirun.(sho/gus)