SAMPIT – Kebakaran hebat melalap habis sebuah bangunan di Jalan Jenderal Sudirman kilometer 4,5, Kelurahan Sawahan, Sampit, Minggu (4/11), sekitar pukul 23.00 WIB. Peristiwa itu nyaris saja merenggut nyawa pemilik bangunan, Atang (59), yang saat itu tengah tertidur lelap bersama anak dan istrinya.
Bangunan itu baru didiami Atang tiga hari belakangan. Api diduga berasal dari tabung kulkas yang meledak sesaat setelah listrik menyala.
Atihan, (50) penjaga malam di lokasi kejadian mengatakan, peristiwa tersebut bermula ketika dia sedang jaga malam. Saat listrik kembali normal, dia mendengar suara ledakan dari arah dalam bangunan milik warga asal Sumedang tersebut.
Saat diperiksa, ternyata sebuah kulkas di dalam bangunan tersebut meledak hingga mengeluarkan api yang cukup besar. ”Saat saya tengok dari jendela depan, ternyata ada kulkas meledak hingga terpental. Saya panik, tiba-tiba api sudah membesar dan menjalar di bangunan di dalamnya,” tutur Atihan, Senin (5/11).
Saat kebakaran berlangsung, lanjut Atihan, Atang bersama anak dan istrinya masih tertidur pulas di ruangan belakang bangunan tersebut. Atihan memutuskan mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan Atang dari amukan api.
”Saat itu saya tak berpikir panjang lagi, bagaimana majikan saya selamat. Satu-satunya jalan keluar, saya harus melewati api yang sudah membara di ruang depan bangunan. Hingga akhirnya, saya sampai di ruang belakang dan menggedor membangunkan majikan saya,” katanya.
Atang, yang selamat dari amukan api mengaku kaget rumahnya terbakar. ”Saya bergegas membangunkan istri dan anak-anak saya. Saat itu api sudah melalap habis bangunan bagian depan. Kami terpaksa keluar dari belakang rumah,” ucapnya.
Menurut Atang, setelah berhasil keluar, dia berusaha menyelamatkan dua mobil miliknya yang terparkir di samping bangunan. Dia kembali menerjang api untuk mencari kunci mobil yang tersimpan di samping televisi tersebut.
”Padahal saya sudah takut. Di atas kepala saya saat itu ada api. Tapi, saya menunduk sambil meraba-raba tangan saya hingga dua kunci mobil saya ketemu. Saya lalu keluar lewat belakang dan mengeluarkan dua mobil saya,” ujarnya.
Usahanya hanya berhasil menyelamatnya satu mobilnya. Satu mobil tak bisa lagi diselamatkan karena sudah dilalap api. Atang juga tak berhasil menyelamatkan hartanya berupa uang senilai Rp 30 juta dan perhiasan yang nilainya sekitar ratusan juta.
Atang bersama anak dan istrinya hanya bisa pasrah atas musibah tersebut. ”Saya tak tahu harus berbuat apalagi. Yang tersisa hanya selembar uang yang sudah hampir hangus terbakar,” ujarnya.
Rihel, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur mengatakan, upaya pemadaman berhasil dilakukan setelah tiga unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit balakar Baamang diturunkan.
”Kami belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Namun, api dapat dipadamkan sekitar satu jam. Beruntung tidak ada korban jiwa. Hanya saja, pemilik bangunan harus mengalami kerugian,” tandasnya. (sir/ign)