SAMPIT – Kurangnya minat baca anak-anak tak hanya karena faktor kemauan. Fasilitas yang kurang memadai juga bisa membuat mereka enggan membaca buku. TK/KB/TPA Mekar Sari Sampit yang menyadari masalah ini berupaya untuk mengatasinya dengan membuat pojok baca. Ruang kecil disulap menjadi pojok baca yang nyaman dan menarik. Tujuannya, anak-anak betah berlama-lama di dalamnya.
Pojok baca TK/KB/TPA Mekar Sari ini telah diresmikan oleh Wakil Bupati Kotawaringin Timur Taufiq Mukri pada Senin (19/11) pagi. Taufiq juga menyempatkan diri bercengkrama dengan anak-anak TK di ruang pojok baca.
Selain membuat pojok baca di sekolah, Mekar Sari juga menggerakkan orang tua/wali murid untuk membuat pojok baca di rumah masing-masing. Untuk memotivasi orang tua dan anak-anak, Mekar Sari pun memberikan apresiasi kepada orang tua dan anak-anak yang telah membuat pojok baca di rumah dengan baik. Penerima apresiasi adalah Jaesh, viktor, Icha, dan Asti.
”Adanya pojok baca ini mampu meningkatkan minat anak terhadap buku. Ini sekaligus mencegah anak-anak kecanduan gadget. Paling, tidak, bisa mengurangi kebiasaan anak-anak bermain gadget,” ucap Ardita Dewi Juwita, pengelola TK/KB/TPA Mekar Sari, Senin (19/11).
Mekar Sari juga menggelar lomba orang tua membacakan buku cerita kepada anak-anak. Hasilnya, juara 1 adalah Jaiz & mama, Juara 2 Gilbert & ayah, Juara 3 Deden & mama, sedangkan juara harapan adalah Agil & mama, Joan & mama, serta Keyla & ibu.
”Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku (Gernasbaku),” ujar Ardita.
Mekar Sari juga menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Kompetensi Orang Tua Berliterasi, Senin (19/11). Kegiatan ini mengangkat tema, “Orang tua suka bercerita, buah hati tumbuh sehat, belajar selalu suka cita”.
Orang tua/wali murid sangat antusias mengikuti lokakarya ini. Narasumber yang dihadirkan adalah Suyoso, salah satu pegiat literasi yang kini menjadi guru di SMP Kotabesi. Lokakarya juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi, Camat Baamang H Yusransyah, Bunda PAUD Baamang Rusilawati, Ketua Himpaudi Kotim Lini Marlina, dan Ketua IGTKI Jumiatunnur.
Camat Camat Baamang H Yusransyah berharap program Gernasbaku yang telah dijalankan TK Mekar sari bisa berkelanjutan sehingga bisa menciptakan generasi emas. ”Ini patut dicontoh bagi TK-TK lainnya,” kata Yusransyah.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi berharap kegiatan yang digagas Mekar Sari bisa menyebar ke TK lain. Kehadiran pojok baca ini sejalan dengan semangat dinas pendidikan yang berkeinginann untuk menyebarkan virus semangat membaca sejak usia dini. Terlebih, saat ini angka minat baca di Indonesia masih sangat memprihatinkan.
”Ada beberapa faktor yang sebabkan minat baca masih rendah, terutama absennya penanaman kebiasaan membaca sejak dini. Semoga apa yang dilakukan di TK Mekar Sari ini bisa menjadi salah satu solusi permasalahan tersebut. TK dan kelompok bermain menjadi pondasi pendidikan anak-anak. Ibarat bangunan, dengan pondasi yang bagus, maka bangunan akan kokoh,” kata mantan Kepala Perpustakaan Daerah Kotim ini.
Suparmadi juga bangga terhadap TK/KB/TPA Mekar Sari yang mendapat aresiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang kiprahnya menjalankan program Gernasbaku. Sebab, hanya ada empat sekolah di Kalteng yang mendapat apresiasi di Kemendikbud. (yit)