PANGKALAN BUN – Warga di sekitar bantaran Sungai Arut Kelurahan Mendawai Kecamatan Arut Selatan, dalam waktu dekat ini tidak ada yang berani berada di sekitar perairan. Mereka khawatir menjadi mangsa hewan buas buaya, yang sempat muncul belum lama tadi.
Leha, warga RT.02 Kelurahan Mendawai menuturkan bahwa hingga kini belum ada warga yang berani turun ke lanting. Padahal biasanya setiap sore anak-anak sangat ramai. Ada yang berenang di Sungai Arut, ada juga warga yang mandi, cuci pakaian, dan buang air.
“Sekarang sepi, sejak kemunculan buaya itu. Kami takut ke sungai, kami juga melarang anak-anak mandi atau berenang,” ujarnya, Rabu (21/11).
Tak jauh beda Salmiah, warga RT.05 Kelurahan Raja mengakui bahwa sejak munculnya buaya tersebut, hingga saat ini ia dan keluarga masih was-was jika ingin buang air di jamban (lanting). Ia juga sekarang ini tidak berani mencuci piring dan baju di sungai.
“Semoga cepat ditangkap atau minimal diusir menjauh, biar kami tidak selalu merasa takut,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala SKW II BKSDA Kalteng Agung Widodo mengatakan saat ini pihaknya terus memantau lokasi yang telah di pasang perangkap dan umpan. Perangkap tersebut di pasang di RT.02 Kelurahan Raja dengan menggunakan umpan bebek yang masih hidup.
“Pastinya warga sangat terganggu dengan munculnya buaya itu, sekarang aktivitas warga di Sungai Arut sepi, kami terus melakukan pemantauan,” pungkasnya. (jok/sla)