SAMPIT— Kebudayaan dan adat istiadat lokal harus dilestarikan dan dijaga oleh generasi muda agar jangan sampai terkikis oleh budaya modern. Namun demikian, Bupati Kotim, Supian Hadi juga berpesan agar budaya lokal jangan juga tertinggal dengan zaman yang serba cepat dan modern saat ini, melainkan harus diiringi.
Diharapkannya pula, generasi muda dapat tetap beradaptasi dengan kemajuan zaman. Namun, tetap juga melestarikan budaya lokal, sepertihalnya menjaga budaya, bahasa, dan adat istiadat, agar setiap generasi secara turun temurun terus mengetahui dan melestarikannya.
“Budaya modern yang tidak sesuai dengan adat lokal dan ketimuran, jangan diikuti. Sebab hal tersebut akan menimbulkan perdebatan, dan menjadi masalah. Sehingga harus bisa dipilah, mana yang pantas dan tidak,” imbuh Supian Hadi, akhir pekan tadi.
Dilanjutkan, dirinya selama menjabat Bupati Kotim terus berupaya mengagendakan berbagai kegiatan budaya dan wisata, bahkan mendukung penuh kegiatan komunitas anak muda yang melestarikan budaya serta bahasa lokal. Bahkan dirinya juga bertekad untuk membangun kampung Dayak, Jawa, Tionghoa, dan yang lainnya di Kotim, mengingat di daerah ini masyarakatnya sangat majemuk.
“Namun, teloransi dan saling menghormati sangat dijunjung tinggi. Sehingga upaya kerekatan budaya lokal dapat diterapkan melalui satu perkampungan. Selain dapat menjaga budaya lokal, juga dapat menjadi tempat berwisata,” pungkas Supian Hadi.
Diharapkannya, anak-anak yang lahirnya zaman sekarang juga dapat mengedukasi setiap kebudayaan yang ada di perkampungan tersebut. Hal ini salah satu bentuk upaya Pemkab Kotim dalam menjaga budaya lokal, agar jangan sampai terkikis oleh budaya modern. (dc/gus)