PALANGKA RAYA–Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Palangka Raya yang merajalela, membuat masyarakat was-was dan ketakutan. Baru-baru ini sudah tercatat enam nyawa melayang karena penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk "pembawa" kematian itu. Mengantisipasi meluasnya wabah tersebut, pemerintah kota setempat melalui pihak pemerintah kecamatan melakukan fogging atau pengasapan.
Seperti terlihat di Jalan Hiu Putih IXa, Minggu (2/11) pagi kemarin, empat alat fogging diturunkan ke pemukiman warga. Semua digunakan ke titik yang rawan menjadi sarang nyamuk. Termasuk pada bagian drainase, dan langsung dipantau Camat Jekan Raya, Saipullah, Lurah Bukit Tunggal, Heri Fauzi dan Kepala Puskesmas Jekan Raya, dr Rizal Hutapea serta sebagian masyarakat setempat.
Fogging ini dilakukan karena berdasarkan catatan, ada sekitar 18 orang yang terkena DBD di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal. Sedangkan khusus di Jalan Hiu Putih, ada sekitar 20 orang terjangkit DBD, walaupun tidak ada sampai menimbulkan korban jiwa.
Camat Jekan Raya Saipullah mengatakan, langkah ini merupakan bentuk komitmen pemerintah kota memberantas nyamuk dan menekan angka penderita DBD. Menurutnya, di musim hujan apalagi jika banyak sampah berserakan, maka sangat rentan terjadinya DBD. Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat agar membersihkan lingkungan.
“Kita lakukan fogging karena laporan bahwa di lokasi ini sudah puluhan warga terjangkit DBD. Maka itu saya minta masyarakat harus membersihkan lingkungan terutama bagian yang mudah menjadi sarang nyamuk,” pungkasnya.
Sementara itu, Lurah Bukit Tunggal, Muhammad Heri Pauzi menyatakan bahwa ada sekitar 38 kasus DBD, 20 kasus di antaranya terjadi di kawasan perumahan Jalan Hiu Putih IXa, sehingga akhirnya dilakukan fogging untuk merespon cepat setiap laporan masyarakat soal adanya DBD.
“Sudah ada puluhan yang kena, ini dilakukan menindaklanjuti laporan masyarakat. Apalagi kawasan perumahan Hiu Putih IXa ada sekitar 20 orang yang kena DBD. Nah jumlah tersebut berdasarkan catatan yang dilaporkan ke kelurahan. Belum termasuk yang langsung datang ke rumah sakit untuk menjalani perawatan,” bebernya.
Heri menekankan, langkah ini wujud kepedulian pemerintah dan baru di satu titik ini saja dilakukan fogging. ”Masyarakat pun mendukung langkah ini dan semoga dengan kegiatan ini tidak ada lagi korban kena DBD," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Jekan Raya, dr Rizal Hutapea juga menyatakan bahwa puluhan masyarakat terjangkit DBD di wilayah itu, baik anak-anak maupun orang dewas. Hanya saja tidak ada sampai menimbulkan korban jiwa.
“Fogging hanya memberantas nyamuk dewasa. Artinya, membersihkan lingkungan tetap menjadi prioritas membasmi sarang nyamuk. Pokonya perhatikan kandang ayam, ember atau tempat penampungan air jangan sampai tergenang. Ingat, kalau demam segera datang ke puskesmas.” pungkasnya.(daq/gus)