KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) melaksanakan konsultasi publik dokumen pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 2018. Ini merupakan penjabaran kebijakan pembangunan infrastruktur perkotaan ke dalam langkah tindakan nyata secara terpadu, baik dari sisi waktu maupun jenis program.
”Dengan adanya konsultasi publik ini, kita bisa melakukan koreksi serta masukan yang benar-benar dapat membantu dalam menyempurnakan tahap penyusunan dokumen perencanaan SSK, dengan mempertimbangkan semua kebijakan perencanaan pembangunan dan penataan ruang di bidang sanitasi,” ucap Asisten II Setda Gumas Yohanes Tuah di aula DPU Gumas, Rabu (5/12) siang.
Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan permukiman serta kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari.
”Pembangunan sanitasi meliputi bidang pelayanan air limbah, persampahan, drainase, yang mana semuanya merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus tersedia dan merupakan tanggung jawab kita bersama,” tuturnya.
Dalam penyusunan pemutakhiran SSK Gumas, harus berlandaskan ciri dan potensi disesuaikan karakteristik dan budaya, menganalisa kekurangan dan keterbatasan daerah, mengoptimalkan potensi, serta mencermati pilihan investasi dan pendanaan dibidang sanitasi secara efektif dan efisien.
”Melalui konsultasi publik ini, kita dapat saling membahu dalam melaksanakan program dari dokumen yang sudah disusun kedepan, sehingga tercapai tujuan pemerintah dalam mengurangi kondisi sanitasi buruk di Kabupaten Gumas,” ujarnya.
Nantinya, lanjut dia, hasil konsultasi publik tersebut bisa menjadi dokumen dalam rangka pengembangan pembangunan sanitasi kabupaten yang lebih terarah dan tepat sasaran, serta dapat menjawab permasalahan yang ada terutama dibidang sanitasi.
”Semoga dengan adanya dokumen perencanaan sanitasi yang baik, maka akan mempercepat pencapaian kondisi kesehatan masyarakat yang optimal,” pungkasnya. (arm/yit)