SAMPIT—Kegiatan rutin pembinaan mental dan rohani Agama Islam yang dilaksanakan Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Kotim, perlu dievaluasi. Hal ini diutarakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Halikinnor setelah melihat minimnya kehadiran kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) setempat.
Dikatakannya, dalam beberapa kali kesempatan ia menghadiri kegiatan pembinaan rohani khusus agama Islam, ternyata tidak pernah terlihat kepala SOPD yang beragama muslim lengkap hadir. Menurutnya, tidak semestinya kepala SOPD tidak memberikan contoh kepada bawahannya, yang diminta agar selalu aktif hadir mengikuti siraman rohani.
Halikin menegaskan, kegiatan pembinaan ini sangat penting untuk pengingat selama bekerja, agar tidak keluar dari ajaran agama, untuk selalu jujur dan bertanggungjawab dalam bekerja.
"Pengurus Korpri saya minta untuk melaporkan siapa saja kepala SOPD yang hadir dan tidak, agar saya berikan teguran kepada mereka secara langsung," tegasnya akhir pekan tadi.
Pelaksanaan pembinaan mental dan rohani ini penting, agar para ASN tetap selalu bekerja secara profesional sesuai aturan dan ketetapan agama. Sehingga dalam bekerja dijauhkan dari hal-hal yang melanggar aturan terutama tindak korupsi.
"Dengan pembinaan mental dan rohani, setidaknya kita selalu diingatkan untuk bekerja secara jujur, jangan sampai melakukan pelanggaran, terlebih tindak korupsi yang dapat merugikan negara," imbuh Halikin.
Sekretaris Korpri Kotim, Emaliatun menjelaskan, hal tersebut memang merupakan masukan dari Sekda Kotim, guna memberikan pencerahan bagi para ASN dan menjalin silaturahmi antar sesama ASN di lintas SOPD.
"Semoga ke depan, dengan perhatian serius dari Sekda Kotim untuk mengevaluasi kehadiran para ASN, bisa membuat lebih banyak lagi ASN yang hadir, terutama para kepala SOPD di kegiatan ini,”pungkasnya. (dc/gus)