PALANGKA RAYA – Menjelang pergantian tahun, wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih saja menghantui warga Kota Palangka Raya dan sekitarnya. Bahkan berdasarkan data pasien di Rumah Sakit dr Doris Sylvanus, jumlah penderita di tahun 2018 ini mengalami peningkatan dari tahun 2017 lalu.
Wakil Direktur Pendidikan dan Kemitraan, Rumah Sakit dr Doris Sylvanus, yakni dr Theodorus SA memaparkan catatan untuk tahun 2018, yakni di bulan Oktober adan 4 orang penderita meninggal dunia. Sebelumnya di bulan November ada 3 pasien meninggal dunia.
Kemudian sejak bulan Oktober 2018- Desember per tanggal kemarin, sudah ada 271 pasien penderita DBD yang dirawat inap, kemudian 75 pasien rawat jalan. ”Dari data itu kita melihat ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya,” ucapnya, kemarin.
Theodorus melanjutkan, rata-rata penderita DBD yang masuk ke RS Doris Syilvanus adalah rujukan dari daerah lain yang tidak memiliki ICU penanganan DBD. Dirinya juga menegaskan, data tersebut hanyalah data yang masuk di RS Doris Syilvanus. Sementara data RS lainnya di Kota Palangka Raya pihaknya tidak mengetahuinya.
Dalam kesempatan itu, dr Theo sapan akrabnya, juga menekankan kepada masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat dan melakukan donor darah guna memenuhi stok darah yang saat ini sudah mulai menipis.
“Cara penanganan utama, makan minum harus banyak. Transfusi hanya diberikan bila terjadi pendarahan mendadak. Saya juga meminta masyarakat untuk donor darah. Karena 1 kantong fullblood bisa digunakan untuk menolong 5-6 pasien,” imbuhnya.
Kemudian lanjutnya, yakni menerapkan 3 M plus. Termasuk melakukan kerja bakti massal di lingkungan, yang sangat perlu dilakukan. Serta banyak konsumsi cairan yang mengandung elektrolit, sehingga daya tahan tubuh akan lebih kuat.
Kondisi ini juga mendapatkan perhatian dari beberapa para pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltng, yang menyempatkan diri mengunjungi pasien DBD di RSUD dr Doris Sylvanus, kemarin.
Plt Ketua PWI Kalteng, Sadagori "Ririn" Binti mengatakan, kedatangan pihaknya sekaligus mencari informasi langsung terkait peningkatan kasus DBD yang menyerang masyarakat , bahkan sebagian rekan-rekan wartawan di bawah naungan PWI Kalteng.
”Kita juga mendorong pemerintah terkait , agar melakukan aksi nyata penanganan DBD berdasarkan masukan praktisi kesehatan,”tandasnya. (agf/gus)