SAMPIT-Anggota Komisi I DPRD Kotim, Ary Dewar mengingatkan agar proses perencanaan pembangunan dari tingkat bawah hingga atas harus dihargai. Pihaknya tidak ingin hasil musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) yang dilaksanakan berjenjang dari tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten hanya seperti ritual tahunan, tanpa ditepati untuk diwujudkan.
”Paling tidak sebagian dari program yang disepakati dalam musrenbang kecamatan ini bisa diakomodir. Mengingat seperti itu sistem pembangunan yang sifatnya dari rakyat dan untuk rakyat juga,”tegasnya.
Ary melanjutkan, di sisi lain persoalan pemerintah di daerah adalah keterbatasan anggaran untuk pembangunan. Namun menurutnya apabila program yang diusulkan dari desa itu tidak diakomodir oleh pemerintah daerah, maka akan ada jalan lain, yakni menggunakan dana desa.
”Kalau bagian program yang mampu dilaksanakan desa ya gunakan dana desa, jangan berharap penuh dengan hasil musrenbang saja,”imbuhnya.
Selain itu, Ketua DPC Gerindra Kotim ini mengaku tidak jarang dirinya mendengar suara miring dari masyarakat soal pelaksanaan hasil musrenbang ini. Diungkapkan Ary Dewar, masyarakat juga sebenarnya mulai tidak respon dengan kegiatan musrenbang. Sebab, dari sekian hasil yang disampaikan realisasinya sering batal terlaksana. Selain itu tambahnya, tidak terlaksananya usulan melalui musrenbang tersebut, juga tidak diketahui pasti penyebabnya oleh masyarakat.
”Kami ingin ada formulasi dari pemerintah untuk merealisasikan hasil musrenbang itu. Memang untuk merealisasikan sepenuhnya itu, sulit. Tapi paling tidak dari 10 usulan itu ada 1 yang direalisasikan. Karena kalau tidak ada direalisasikan, tidak ada gunanya pelaksanaan musrenbang selama ini,” pungkasnya. (ang/gus)