KASONGAN - Proses penyembuhan kanker leher yang dialami Ibu Diana (44) warga Desa Samba Katung, Kecamatan Katingan Tengah diperkirakan lebih sulit dari kasus tumor perut yang dialami Ibu Herni. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Katingan, dr Robertus Pamuryanto, Minggu (24/1).
"Kasus ibu Diana ini bukan tumor dibagian leher, tapi kanker dan justru lebih sulit penanganannya," akunya kepada sejumlah wartawan.
Setelah mendapat informasi dari Kepala UPTD Kesehatan Kecamatan Katingan Tengah, Robert mengaku pesimis kalau pihak dokter di RSU Doris Sylvanus Palangka Raya mampu menangani kasus kanker tersebut. Selain minim sarana dan prasarana, besar kemungkinan Ibu Diana bakal dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap di luar pulau Kalimantan.
"Terdeteksi itu kanker, apalagi jika metastase atau sel kankernya sudah menyebar luas hingga ke jantung, paru dan hati. kalau sudah begitu RSU Doris Sylvanus tidak akan mampu menangani. Tapi ini baru informasi dari UPTD nya, nanti akan diperiksa kembali," ujarnya.
Ditanya bagaimana tindakan Pemerintah Kabupaten Katingan apabila benar pengobatan Ibu Diana terpaksa harus dirujuk hingga ke luar daerah?. Robert mengaku segala biaya akan tetap ditanggung oleh Pemkab Katingan melalui Jamkesda. Namun demikian, dirinya masih perlu mendengar rekomendasi apa saja yang akan dikeluarkan oleh tim dokter di RSU Doris Syvanus terlebih dahulu.
"Kita tunggu rekomendasi dari Yankes Doris Silvanus terlebih dahulu, yang jelas kita siap membantu," tuturnya.
Biaya mulai dari trasportasi rujukan, biaya opname di rumah sakit, hingga beban biaya operasi sendiri bakal ditanggung oleh Jamkesda. Dalam hal penanganan kasus seperti ini, Pemkab Katingan menyatakan serius membantu. Terlebih jika warga yang bersangkutan masuk kalangan tidak mampu ataupun kasus-kasus yang bersifat urgen.
"Biayanya ditanggung Jamkesda, karena Ibu Diana belum terdaftar menjadi anggota BPJS. Yang pasti Pemkab serius menangani kasus berat seperti ini," tandasnya. (agg/fin)