KASONGAN - Ketiadaan biaya membuat Rita Eka Rahmah (17) warga Pata nomor 170 RT Kelurahan Kasongan Lama menderita koma hingga 2 minggu. Jangankan membuka mulut, membuka mata saja tidak mampu. Untuk bertahan, Rita mengandalkan puluhan botol infus untuk asupan makanan selama ini. Namun anehnya, beberapa pihak rumah sakit mengaku tidak mengetahui pasti apa penyakit yang dialaminya sejak 4 tahun lalu itu.
Paman korban, Wahyu Hidayat (22) menuturkan jika Rita merupakan anak pertama dari kakaknya tertuanya Fathul Janah (37). Keponakannya itu sudah menderita sakit sejak umur 14 tahun atau saat menginjak SMP kelas 2. Berbagai upaya telah dilakukan, baik melalui pengobatan alternatif maupun hingga ke rumah sakit Palangka Raya.
Lalu setelah itu Rita mengalami bisikan-bisikan aneh yang kerap menganggunya. Pihak keluarga kemudian membawa Rita ke RSUD Mas Amsyar, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pihak medis tidak menemukan adanya penyakit serius dan hanya mengalami sedikit gangguan kejiwaan.
"Sebelumnya Rita di diagnosis dokter RSUD Mas Amsyar Kasongan mengalami gangguan kejiwaan, lalu dibawa ke RSJ Kalawa Atei Palangka Raya. Namun pihak medis disana malah menyarankan agar Rita tidak dirawat disitu, karena dianggap tidak mengalami gangguan jiwa atau masih normal," ungkapnya, Selasa (26/1).
Setelah itu, Rita akhirnya dibawa pulang. Semenjak saat itu kondisi Rita malah berubah dan cenderung bersikap tidak normal selama berbulan-bulan. Rita malah lebih menyukai mengurung diri di dalam kamarnya dan tidak tidak mau makan selama 3 bulan.
Kondisi itupun membuat pihak keluarga semakin bingung atas kejelasan penyakitnya. Selama 4 tahun itu, pihak keluarga mengaku sudah menghabiskan uang puluhan juta untuk menjalani pengobatan secara tradisional, begitupun dengan pengobatan medis di rumah sakit-rumah sakit lainnya. Kadang dalam sekali pengobatan tradisional saja pihak keluarga bisa menghabiskan hingga Rp2 juta.
"Dua minggu lalu Rita mengalami sakit typus, tidak beberapa dinyatakan sembuh setelah opname dirumah sakit. Sepulang dari situlah Rita sampai saat ini tidak lagi bisa membuka mata dan mulutnya," jelas Wahyu.
Kini pihak keluarga mengharapkan adanya bantuan dari pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan, seperti bantuan yang diterima oleh warga Desa Tura dan Desa Samba Katung yang mengalami kanker. Sebab kini pihak keluarga mulai berputus asa lantaran ketiadaan biaya. (agg)