KUALA KURUN – Untuk menciptakan pemilihan umum (pemilu) tahun 2019 yang sejuk dan aman, baru-baru ini telah dilaksanakan deklarasi pemilu damai yang melibatkan penyelenggara pemilu, kepolisian, dan partai politik (parpol). Upaya untuk menciptakan pemilu damai tersebut mendapatkan dukungan dari kalangan legislatif.
”Apa yang dilakukan itu sangat kita dukung, sebagai upaya untuk menciptakan pemilu yang berjalan aman dan damai. Hal tersebut harus menjadi komitmen kita semua,” tegas Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Tatau A Pisy kepada Radar Sampit, Selasa (26/2) pagi.
Legislator dari daerah pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya, dan Sepang ini menuturkan, dalam pelaksanaan pemilu nanti, para calon anggota legislatif (caleg), tim sukses pasangan calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden, serta parpol diminta untuk jangan saling menjelekkan dan menjatuhkan.
”Semua kan sudah sepakat untuk selalu menjaga keamanan dan kedamaian pemilu yang akan dilaksanakan pada 17 April 2019 mendatang. Untuk itu, jangan ada yang saling menghujat dan menjelekkan, karena akan memecah belah persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini juga meminta kepada pihak penyelenggara pemilu, baik itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), agar selalu menjaga netralitas mereka, sehingga berdampak pada stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
”Antara sesama peserta pemilu dan parpol juga harus menjalin hubungan yang baik, sehingga tidak terjadi konflik yang menganggu ketertiban dan keamanan daerah ini,” tuturnya.
Disamping itu, dalam pemilu nanti, diharapkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya bisa mencapai 80 persen. Dia pun optimis tingkat partisipasi masyarakat akan meningkat pada pemilu tahun 2019, mengingat pelaksanaannya dilakukan secara bersamaan antara Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres).
”Saya yakin partisipasi masyarakat akan meningkat, apalagi mengingat Daftar Pemilih Tetap (DPT) sudah dimutakhirkan, sehingga kecil kemungkinan ada pemilih ganda,” terangnya.
Dalam pemilu nanti, tambah dia, masyarakat juga akan menentukan arah pembangunan Kabupaten Gumas dan Negara Indonesia. Untuk itu, mereka diminta menggunakan hak pilihnya pada hari pencoblosan, dengan datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
”Jangan sampai ada yang memilih golongan putih (golput), nantinya satu suara akan menentukan,” pungkasnya. (arm)