SAMPIT-Dinas Perikanan Kotawaringin Timur mencoba terobosan baru dengan membuat pakan mandiri, sesuai himbauan dari Kementerian Kelautan, dan Perikanan Republik Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan para nelayan yang memiliki permasalahan terhadap mahalnya harga pakan yang dibuat pabrikan.
Menurut Kepala Dinas Perikanan Kotim Heriyanto, pakan ikan harga pabrikan untuk kadar protein sedang Rp 9.000 dan protein tinggi Rp 12 ribu perkilogram. Dikatakannya, pakan mandiri produksi Dinas Perikanan Kotim hanya ada satu jenis saja, dengan cap hak paten Jelawat Terbang sesuai dengan ikon Kota Sampit. Dan yang membedakan hanya pada kadar proteinnya saja, sebab ikan memerlukan protein antara 30-36 persen, agar dapat terus berkembang.
”Harga produksi untuk pakan mandiri buatan Dinas Perikanan Kotim perkilogram adalah R. 5000. Bisa dijual dengan harga Rp 6000 - Rp 7000, sudah ada untungnya. Jadi 100 persen lah, dibanding jika kita beli di pasaran" imbuhnya.
Heriyanto memaparkan, bahan baku pembuatan pakan mandiri tersebut, selain membeli juga ada pasokan pengepul dari nelayan, berupa dedak dan limbah ikan, ditambah dengan vitamin. Dalam sekali produksi, yang dihasilkan tergantung dari mesin pembuatannya, antara 0,5 ton hingga 1 ton perjam. Dan kalau dihitung pertahun, bisa mencapai ratusan ton.
Ditambahkannya, untuk pemesan kebanyakan dari pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan) namun ada pula yang perorangan. Dalam sebulan pesanan pakan mandiri oleh pokdakan bisa mencapai 15 ton. "Kebanyakan yang pesan dari Ujung Pandaran, Bapeang, dan Sungai Ijum" tandas Heriyanto.
Dirinya berharap dengan adanya pakan mandiri, keuntungan nelayan lebih besar karena otomatis dapat menekan harga. (rm-96/gus)