PALANGKA RAYA - Sering padamnya listrik menjadi perhatian serius DPRD Kalteng. Sebab, listrik merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat. Tanpa itu, bagaimana bisa aktivitas sehari-hari terlaksana dengan baik.
Anggota DPRD Provinsi Kalteng Dr P Lantas Sinaga meminta semua unsur terkait, baik pemerintah dan PLN, menemukan solusi agar keluhan listrik bisa ditindaklanjuti. Karena listrik Kalteng sering padam dan beberapa daerah masih ada yang belum teraliri listrik.
"Pasokan dan aliran listrik berdampak pada kemajuan dan perkembangan daerah. Untuk itu, kebutuhan liatrik hatus terpenuhi dengan baik," ucapnya.
Seperti ketika kunjungannya ke suatu daerah dengan kepadatan penduduk yang cukup banyak. Wilayah yang merupakan ibu kota dari kecamatan itu terlihat cukup pesat. Mobilitas penduduknya juga sangat tinggi. Secara kasat mata, wilayah itu berkembang dengan baik.
"Namun, hampir tidak ada satu pun jaringan atau tiang listrik. Masyarakat di sana beraktivitas dengan genset. Kita minta ini juga menjadi perhatian," ujarnya.
Persoalan ini pun dikeluhkan masyarakat. Mereka menginginkan adanya jaringan listrik, yang hidup selama 24 jam. Kebutuhan ini sangat mendesak dan harus ditindaklanjuti.
"Dampaknya tidak hanya pada satu bidang, namun juga beberapa sektor lain. Sebut saja ekonomi. Perdagangan, fasilitas yang digunakan, secara keseluruhan membutuhkan listrik. Mengandalkan genset, sulit untuk dimaksimalkan. Lalu, pendidikan juga menjadi lini yang terkena efeknya. Padahal di era ini, sekolah dituntut mengandalkan sistem berbasis komputer," ungkapnya.
Menurutnya, mulai dari tugas, belajar, hingga, ujian sata ini berbasis komputer. Tujuannya agar tidak gagap teknologi (gaptek). Namun, di Kalteng masih banyak di desa hingga kecamatan yang tidak memiliki jaringan internet dan listrik.
"Tanpa listrik, bagaimana bisa menunjang fasilitas lainnya. Ya terpaksa murid-murid di sana belajar dengan manual,” pungkasnya. (arj/yit)